REFERENSI DASAR ALKITABIAH
Efesus 6:1-3
DASAR ALKITAB YANG BERKAITAN
Lukas 15:20 Galatia 6:7-9
Kejadian 17:5-6 Amsal 31:10-31
Kejadian 27:27 Titus 2:7
1 Raja-Raja 9:4-5 Ester 2:11
Amsal 1:8 Amsal 23:22
Amsal 20:20
AYAT KUNCI
“Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. Hormatilah ayahmu dan ibumu--ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi. Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.” (Efesus 6:1-4)
PENGEMBANGAN MATERI
I. FIGUR BAPA
Hati Allah adalah hati seorang bapa. Sifat alamiNya menunjukkan bahwa Dialah Bapa yang pertama dan terutama. Dalam hati Bapa ada kasih, kebaikan, pengertian, belas kasih, dan pemenuhan. Tak ada yang memiliki kasih yang lebih besar dari Allah Bapa. Dia begitu mengasihi dunia ini sehingga Dia memberikan AnakNya yang tunggal, Yesus Kristus, untuk menebus dosa kita. Jika bapa duniawi saja rela memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya, terlebih lagi Bapa surgawi kita akan melakukan hal yang jauh lebih baik dari itu. Dalam kotbahNya di atas bukit, Yesus menetapkan standar yang tinggi kepada murid-muridNya: “Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.” (Matius 5:48). Kita akan menjadi pemimpin yang hebat jika pertama-tama kita mau dibentuk menjadi ayah yang baik.
Rasul Paulus berkata, “Itulah sebabnya aku sujud kepada Bapa, yang dari pada-Nya semua turunan yang di dalam sorga dan di atas bumi menerima namanya.” (Efesus 3:14-15). Allah adalah dasar yang kuat dalam membangun sebuah keluarga. Istilah “keluarga” berasal dari akar kata “paternity” (kebapaan; KBBI: kedudukan sebagai bapak/ayah; hubungan antara ayah dan anak). Allah ingin mengembalikan posisi bapa yang benar dengan cara memberikan laki-laki otoritas sebagai seorang ayah yang membangun hubungan baik dengan anak-anaknya sehingga tujuan keluarga dapat tercapai. Ayah yang dipimpin oleh Tuhan pasti memiliki kualitas karakter yang berbeda dengan hikmat dari dunia.
A. Bapa yang penuh belas kasih (Lukas 15:20)
Menarik melihat bagaimana Yesus menunjukkan hati Bapa Surgawi melalui perumpamaan-perumpamaan. Sebagai contoh, dalam perumpamaan tentang anak yang terhilang, diceritakan Bapa sangat menantikan anak bungsunya pulang kembali agar ia dapat memberikan pengampunan, tanpa melihat pemberontakan yang sudah dilakukannya. Dia telah lama menanti-nantikannya dan ketika dilihatnya anak itu dari jauh, dia berlari menyambutnya dan melimpahi anak itu dengan banyak berkat. Inilah pengalaman pertama saya sebagai seorang kristen. Saya merasakan bahwa tangan Allah Bapa terbuka untuk merangkul saya, menjadi tempat saya berlindung. Saya tidak ragu sedikitpun untuk menyerahkan sepenuh diri saya ke dalam dekapanNya. Ini memberikan saya rasa aman yang sepenuhnya dan kestabilan emosi sehingga rasanya saya tidak ingin kenangan itu berlalu. Siapapun yang ingin bisa mengasihi orang lain harus terlebih dulu merasakan kasih dari Bapa Surgawi.
Efesus 6:1-3
DASAR ALKITAB YANG BERKAITAN
Lukas 15:20 Galatia 6:7-9
Kejadian 17:5-6 Amsal 31:10-31
Kejadian 27:27 Titus 2:7
1 Raja-Raja 9:4-5 Ester 2:11
Amsal 1:8 Amsal 23:22
Amsal 20:20
AYAT KUNCI
“Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. Hormatilah ayahmu dan ibumu--ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi. Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.” (Efesus 6:1-4)
PENGEMBANGAN MATERI
I. FIGUR BAPA
Hati Allah adalah hati seorang bapa. Sifat alamiNya menunjukkan bahwa Dialah Bapa yang pertama dan terutama. Dalam hati Bapa ada kasih, kebaikan, pengertian, belas kasih, dan pemenuhan. Tak ada yang memiliki kasih yang lebih besar dari Allah Bapa. Dia begitu mengasihi dunia ini sehingga Dia memberikan AnakNya yang tunggal, Yesus Kristus, untuk menebus dosa kita. Jika bapa duniawi saja rela memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya, terlebih lagi Bapa surgawi kita akan melakukan hal yang jauh lebih baik dari itu. Dalam kotbahNya di atas bukit, Yesus menetapkan standar yang tinggi kepada murid-muridNya: “Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.” (Matius 5:48). Kita akan menjadi pemimpin yang hebat jika pertama-tama kita mau dibentuk menjadi ayah yang baik.
Rasul Paulus berkata, “Itulah sebabnya aku sujud kepada Bapa, yang dari pada-Nya semua turunan yang di dalam sorga dan di atas bumi menerima namanya.” (Efesus 3:14-15). Allah adalah dasar yang kuat dalam membangun sebuah keluarga. Istilah “keluarga” berasal dari akar kata “paternity” (kebapaan; KBBI: kedudukan sebagai bapak/ayah; hubungan antara ayah dan anak). Allah ingin mengembalikan posisi bapa yang benar dengan cara memberikan laki-laki otoritas sebagai seorang ayah yang membangun hubungan baik dengan anak-anaknya sehingga tujuan keluarga dapat tercapai. Ayah yang dipimpin oleh Tuhan pasti memiliki kualitas karakter yang berbeda dengan hikmat dari dunia.
A. Bapa yang penuh belas kasih (Lukas 15:20)
Menarik melihat bagaimana Yesus menunjukkan hati Bapa Surgawi melalui perumpamaan-perumpamaan. Sebagai contoh, dalam perumpamaan tentang anak yang terhilang, diceritakan Bapa sangat menantikan anak bungsunya pulang kembali agar ia dapat memberikan pengampunan, tanpa melihat pemberontakan yang sudah dilakukannya. Dia telah lama menanti-nantikannya dan ketika dilihatnya anak itu dari jauh, dia berlari menyambutnya dan melimpahi anak itu dengan banyak berkat. Inilah pengalaman pertama saya sebagai seorang kristen. Saya merasakan bahwa tangan Allah Bapa terbuka untuk merangkul saya, menjadi tempat saya berlindung. Saya tidak ragu sedikitpun untuk menyerahkan sepenuh diri saya ke dalam dekapanNya. Ini memberikan saya rasa aman yang sepenuhnya dan kestabilan emosi sehingga rasanya saya tidak ingin kenangan itu berlalu. Siapapun yang ingin bisa mengasihi orang lain harus terlebih dulu merasakan kasih dari Bapa Surgawi.
B. Bapa segala bangsa (Kejadian 17:5-6)
“Abram” berarti bapa yang dimuliakan, tapi namanya yang baru, yaitu “Abraham”, mengandung arti bapa atas segala bangsa. Allah berkenan pada imannya dan yakin bahwa ia akan mendidik anak-anaknya dalam takut akan Tuhan. Maka Dia pun mengaruniakannya ribuan generasi.
C. Bapa yang memberkati keturunannya (Kejadian 27:27-29)
Berkat merupakan jalan yang dipersiapkan seorang ayah untuk anak-anaknya. Setiap ucapannya dapat membangkitkan roh mereka untuk mengerjakan apapun yang diperkatakannya kepada mereka. Saya sangat menyarankan agar setiap hari para ayah rutin mengucapkan kata-kata berkat kepada anak-anak; berdoa untuk perlindungan ilahi, damai sejahtera, kecukupan materi dan finansial, keharmonisan keluarga dan urapan untuk bermultiplikasi.
D. Bapa yang Memberikan Teladan (1 Raj 9:4-5)
Daud disebut sebagai orang yang berkenan di hadapan Allah. Salah satu deskripsi yang paling baik mengenai kehidupannya dapat kita temukan dalam Mazmur 15.
Ay.1 Dia setiap pada Bait Allah
Ay.2 Dia menjalankan hidup yang selalu berintegritas
Ay.3 Dia tidak pernah berkata jahat atau bergosip mengenai orang lain
Ay.4 Dia menjaga janjinya dan tak pernah menarik kembali ucapannya
Ay.5 Dia terbuka dan jujur dalam hal keuangan
E. Seorang Bapa Pengganti (Ester 2:11)
Ketika Ester menjadi seorang yatim, Mordekai, pamannya mengambil peran sebagai seorang ayah. Dia merawat dan mendidiknya bak putrinya sendiri. Meskipun Ester memiliki alasan untuk merasakan kekosongan emosi tapi dia mengisinya sedimikian rupa sehingga kemudian ia menjadi wanita yang luar biasa karena selalu mengandalkan Tuhan. Dia bertumbuh dalam iman dan bisa memenangkan hati bangsanya. Allah memakai kehidupannya untuk menjadikannya seorang ratu di tengah-tengah bangsa yang menyembah berhala dan justru kemudian menjadi penyelamat bagi rakyat Yahudi yang tinggal di negeri tersebut.
II. FIGUR IBU
Allah memberkati saya dengan ibu yang terbaik di dunia. Meskipun memiliki 12 anak, dia sangat memperhatikan kami satu persatu. Saat ayah meninggal 38 tahun yang lalu, orang-orang mengkuatirkan bagaimana ia akan membesarkan dan menyekolahkan anak-anaknya. Beberapa lama kemudian, ia menerima kebenaran Firman Tuhan yang mengatakan, “Allah adalah Pelindung bagi para janda dan Bapa bagi anak yatim.” Bagaimana ibu saya sanggup bertahan, saya tidak tahu, tapi Tuhan tahu. Segala sesuatu yang ia sentuh menjadi berlipat ganda dan selalu ada kelimpahan. Ini membuktikan bahwa Allah tidak pernah menahan-nahan penyediaanNya bagi kita. Saya bisa mengatakan bahwa ibu saya adalah seorang yang hidup hanya bagi semua anak-anaknya.
Saya bersukacita dengan luar biasa ketika pada usia 81 tahun ia memulai pertemuan kelompok selnya di rumah dengan kehadiran 16 orang. Dan orang-orang yang datang hampir seumuran dengannya! Melihatnya terlibat secara aktif dalam pelayanan sudah memberikan saya kepuasan yang luar biasa. Tidak pernah saya melihatnya sebahagia sekarang ini melayani Tuhan. Saya memiliki kenangan tentang kasih, perlakuan sayang, penyangkalan diri, kesabaran, dedikasi, dan di atas segalanya, tentang seorang wanita yang begitu percaya kepada Tuhan.
A. Wanita yang Saleh (Amsal 31:10-31)
Penulis kitab Amsal menjabarkan kepada kita hal-hal baik yang menyertai seorang wanita saleh:
Ay.10, Dia adalah karunia dari Tuhan bagi suaminya. Ia lebih berharga daripada permata.
Ay.11, Suaminya mempercayai dia dan dia memiliki pengurapan yang membawa kemakmuran.
Ay.12, Dia selalu menjadi berkat bagi suaminya.
Ay.13, Dia adalah seorang pekerja keras.
Ay.14, Dia tidak kekurangan suatu apapun.
Ay.15, Dia mengusahakan kesehatan dan kebaikan keluarganya.
Ay.16, Dia bekerja untuk meninggalkan warisan bagi anak-anaknya.
Ay.17, Dia kuat dan berani.
Ay.20, Dia memiliki belas kasihan bagi mereka yang kekurangan.
Ay.21, Dia mengawasi rumah tangganya.
Ay.22, Dia memiliki kemuliaan.
Ay.23, Dia senantiasa memotivasi suaminya dalam pelayanan.
Ay.24, Dia berkawan dengan para pengusaha.
Ay.25, Dia mempersiapkan dirinya bagi masa depan.
Ay.26, Dia selalu memiliki kata-kata hikmat dan dia tahu bagaimana memberikan pengampunan.
Ay.27, Dia mampu menanggung bebannya tanpa menjadi beban bagi orang lain.
Ay.28, Dia dihargai dan dikagumi oleh keluarganya.
Ay.29, Dia memiliki nilai lebih di atas orang lain.
Ay.30, Dia tidak dibutakan dengan kecantikan lahiriah tapi mengenakan kepercayaan dirinya hanya di dalam Tuhan.
Ay.31, Perbuatannya berbicara lebih keras dari kata-katanya.
Rumah tangga ibarat tanah yang subur di mana setiap perkataan yang diucapkan di masa lalu bertumbuh dan membawa hasilnya di kehidupan saat ini. Apa yang kita tabur hari ini akan menghasilkan buahnya esok.
A. Motivasi mereka untuk menjadi pribadi-pribadi yang positif
Positif adalah kata pilihan saya ketika menjelaskan kehidupan yang penuh iman yang tidak mudah goyah oleh situasi. Bagi saya, seorang yang positif adalah orang yang belajar mengucapkan hanya perkataan Tuhan. Kebalikan dari positif adalah negatif.
Para orangtua, saya memperingatkan saudara untuk mendidik anak-anak menjadi orang-orang yang positif. Habiskanlah waktu bersama mereka dan ajari mereka pesan kebenaran sehingga mereka boleh belajar memandang segala sesuatu dengan mata iman.
B. Ajarkan integritas
Anak-anak perlu dibentuk dan dilatih semenjak usia dini. Ketika Rasul Paulus menulis surat Titus 2:7, ia menegaskan, “Jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,” (ATB). Contohnya, ajar mereka untuk peduli terhadap perasaan; tidak boleh mempermainkan perasaan orang lain. Ajarkan bahwa pengkhianatan kepada teman juga bukanlah tindakan yang berintegritas. Contoh yang paling utama berasal dari keluarga karena orang tua adalah teladan bagi anak-anak.
C. Bantu mereka dalam kerohanian
Seperti halnya kita perlu memberi makan tubuh fisik kita, manusia rohani kita juga perlu dinutrisi. Makanan spiritual berasal dari pembacaan Firman Tuhan dan kehidupan doa. Masing-masing putri saya mengembangkan kebiasaan menghabiskan waktu yang intim bersama Tuhan setiap hari. Mereka juga mencatat semua pengajaran Frman yang diterima. Mereka berkomitmen untuk memberi makan manusia batin mereka terlebih dahulu sebelum tubuh jasmaninya. Saya merekomendasikan agar Anda menyisihkan waktu dengan keluarga setiap hari setidaknya selama 15 menit dan berbagi Firman Tuhan. Kebiasaan ini akan membawa kesatuan yang kuat dalam keluarga.
D. Motivasi mereka agar memiliki roh yang berkemenangan
Krisis yang sedang menjangkiti masyarakat dewasa ini ialah kenyataan bahwa kita telah dijejali dengan informasi yang menciutkan roh / melemahkan semangat. Kemenangan digantikan oleh roh kompromi terhadap nilai-nilai dunia dan materialisme. Tentu kita tidak ingin anak-anak kita mengalami hal tersebut, karenanya kita perlu memotivasi mereka untuk membawa dampak kepada lingkungan di mana mereka terlibat melalui pengalaman kekristenan mereka. Sesungguhnya dunia ini sedang berada dalam keputusasaan untuk mencari kestabilan dalam keluarga, bukan piranti elektronik terbaru atau kendaraan yang lebih cepat dari sebelumnya. Kita ketahui bahwa manusia hanya akan menemukan apa yang mereka butuhkan melalui Yesus Kristus. Jadi mari kita dorong anak-anak kita untuk menjadi duta-duta Kristus di tempat kerja ataupun di sekolah mereka.
E. Bantu mereka memiliki citra diri yang seimbang
Orang tua harus membantu anak mengembangkan citra diri yang baik di tengah usaha mereka untuk bisa menerima diri sendiri:
Bantu mereka untuk memiliki disiplin diri dan mengikuti aturan. Ajar mereka berpegang pada jadwal untuk semua hal termasuk dalam kegiatan sehari-hari, pendidikan, komitmen pribadi (kalau ada), pelayanan dan hubungan pribadi dengan Tuhan.
G. Ajari mereka menjalin hubungan dengan orang lain
Pernahkah anda memperhatikan bahwa kebanyakan anak muda tidak menyapa orang lain? Ajarkan anak-anak untuk santun terhadap orang lain, entah itu teman, saudara, atau siapapun yang belum mereka kenal. Ajar mereka untuk berbicara dan mengekspresikan diri mereka dengan sopan, bukan dengan menggunakan istilah-istilah slengekan. Ajarkan juga untuk berpakaian dengan sopan. Dan untuk wawasan dirinya, ajar mereka untuk suka membaca, terutama buku-buku yang membahas tentang iman dan kesuksesan.
Komunikasi dengan anak-anak
Masalah sosial lain yang kita hadapi di masa kini adalah teknologi yang memberikan kita teman-teman di dunia maya sehingga membawa jarak di antara anggota keluarga. Artinya orang tua dan anak harus berusaha membangun kembali jembatan komunikasi dan menjalin kedekatan yang lebih lagi seraya menyisihkan hal-hal yang menghalangi komunikasi yang lebih baik.
Kesuksesan seseorang bergantung pada cara memperlakukan orang tua sendiri; jika ia membenci, mengutuk, atau menyakiti orangtuanya maka ia akan kehilangan umur panjang; namun jika ia memberkati dan menghormati orangtuanya maka akan panjanglah usia hidupnya.
A. Hormati orangtua anda (Efesus 6:1-3)
Menghormati orang tua adalah perintah ilahi yang membawa janji ganda:
a. Anda akan berhasil dalam setiap hal yang anda kerjakan.
b. Anda akan panjang umur.
• Taatilah mereka (Efesus 6:1)
• Dengarkan pengajaran dan nasehat mereka (Ams 1:8)
• Bawalah sukacita dalam hidup mereka (Ams 10:1)
• Rawatlah mereka saat mereka lanjut usia (Ams 23:22)
• Deklarasikan berkat agar hidup anda tetap terang (Ams 20:20)
KESIMPULAN
Tuhan bertujuan membentuk keluarga yang ilahi dan setiap anggota keluarga secara aktif berusaha agar hadirat Allah ada dalam rumah tangga sehingga Ia akan menjaga keharmonisan keluarga.
TUGAS SISWA
Buatlah tabel atau bagan yang memuat peran spesifik masing-masing anggota keluarga dengan tujuan mengidentifikasi sikap atau perilaku yang salah dan berdoa agar Tuhan mengubahkan keluarga anda. Ini merupakan proyek yang penting bagi guru untuk secara efektif meneliti permasalahan dalam keluarga siswa.
APLIKASI
Berdoalah bagi masing-masing anggota keluarga anda selama minggu ini dan berkati mereka, dengan otoritas sehingga mereka akan mampu memenuhi setiap peran yang diemban dalam keluarga.
KUISIONER UNTUK STUDI LEBIH LANJUT
“Abram” berarti bapa yang dimuliakan, tapi namanya yang baru, yaitu “Abraham”, mengandung arti bapa atas segala bangsa. Allah berkenan pada imannya dan yakin bahwa ia akan mendidik anak-anaknya dalam takut akan Tuhan. Maka Dia pun mengaruniakannya ribuan generasi.
C. Bapa yang memberkati keturunannya (Kejadian 27:27-29)
Berkat merupakan jalan yang dipersiapkan seorang ayah untuk anak-anaknya. Setiap ucapannya dapat membangkitkan roh mereka untuk mengerjakan apapun yang diperkatakannya kepada mereka. Saya sangat menyarankan agar setiap hari para ayah rutin mengucapkan kata-kata berkat kepada anak-anak; berdoa untuk perlindungan ilahi, damai sejahtera, kecukupan materi dan finansial, keharmonisan keluarga dan urapan untuk bermultiplikasi.
D. Bapa yang Memberikan Teladan (1 Raj 9:4-5)
Daud disebut sebagai orang yang berkenan di hadapan Allah. Salah satu deskripsi yang paling baik mengenai kehidupannya dapat kita temukan dalam Mazmur 15.
Ay.1 Dia setiap pada Bait Allah
Ay.2 Dia menjalankan hidup yang selalu berintegritas
Ay.3 Dia tidak pernah berkata jahat atau bergosip mengenai orang lain
Ay.4 Dia menjaga janjinya dan tak pernah menarik kembali ucapannya
Ay.5 Dia terbuka dan jujur dalam hal keuangan
E. Seorang Bapa Pengganti (Ester 2:11)
Ketika Ester menjadi seorang yatim, Mordekai, pamannya mengambil peran sebagai seorang ayah. Dia merawat dan mendidiknya bak putrinya sendiri. Meskipun Ester memiliki alasan untuk merasakan kekosongan emosi tapi dia mengisinya sedimikian rupa sehingga kemudian ia menjadi wanita yang luar biasa karena selalu mengandalkan Tuhan. Dia bertumbuh dalam iman dan bisa memenangkan hati bangsanya. Allah memakai kehidupannya untuk menjadikannya seorang ratu di tengah-tengah bangsa yang menyembah berhala dan justru kemudian menjadi penyelamat bagi rakyat Yahudi yang tinggal di negeri tersebut.
II. FIGUR IBU
Allah memberkati saya dengan ibu yang terbaik di dunia. Meskipun memiliki 12 anak, dia sangat memperhatikan kami satu persatu. Saat ayah meninggal 38 tahun yang lalu, orang-orang mengkuatirkan bagaimana ia akan membesarkan dan menyekolahkan anak-anaknya. Beberapa lama kemudian, ia menerima kebenaran Firman Tuhan yang mengatakan, “Allah adalah Pelindung bagi para janda dan Bapa bagi anak yatim.” Bagaimana ibu saya sanggup bertahan, saya tidak tahu, tapi Tuhan tahu. Segala sesuatu yang ia sentuh menjadi berlipat ganda dan selalu ada kelimpahan. Ini membuktikan bahwa Allah tidak pernah menahan-nahan penyediaanNya bagi kita. Saya bisa mengatakan bahwa ibu saya adalah seorang yang hidup hanya bagi semua anak-anaknya.
Saya bersukacita dengan luar biasa ketika pada usia 81 tahun ia memulai pertemuan kelompok selnya di rumah dengan kehadiran 16 orang. Dan orang-orang yang datang hampir seumuran dengannya! Melihatnya terlibat secara aktif dalam pelayanan sudah memberikan saya kepuasan yang luar biasa. Tidak pernah saya melihatnya sebahagia sekarang ini melayani Tuhan. Saya memiliki kenangan tentang kasih, perlakuan sayang, penyangkalan diri, kesabaran, dedikasi, dan di atas segalanya, tentang seorang wanita yang begitu percaya kepada Tuhan.
A. Wanita yang Saleh (Amsal 31:10-31)
Penulis kitab Amsal menjabarkan kepada kita hal-hal baik yang menyertai seorang wanita saleh:
Ay.10, Dia adalah karunia dari Tuhan bagi suaminya. Ia lebih berharga daripada permata.
Ay.11, Suaminya mempercayai dia dan dia memiliki pengurapan yang membawa kemakmuran.
Ay.12, Dia selalu menjadi berkat bagi suaminya.
Ay.13, Dia adalah seorang pekerja keras.
Ay.14, Dia tidak kekurangan suatu apapun.
Ay.15, Dia mengusahakan kesehatan dan kebaikan keluarganya.
Ay.16, Dia bekerja untuk meninggalkan warisan bagi anak-anaknya.
Ay.17, Dia kuat dan berani.
Ay.18,Dia cakap mencari uang dan memiliki kepekaan dalam memahami wahyu Tuhan dalam mimpinya.
Ay.19, Dia tahu mengerjakan tugas-tugasnya. Ay.20, Dia memiliki belas kasihan bagi mereka yang kekurangan.
Ay.21, Dia mengawasi rumah tangganya.
Ay.22, Dia memiliki kemuliaan.
Ay.23, Dia senantiasa memotivasi suaminya dalam pelayanan.
Ay.24, Dia berkawan dengan para pengusaha.
Ay.25, Dia mempersiapkan dirinya bagi masa depan.
Ay.26, Dia selalu memiliki kata-kata hikmat dan dia tahu bagaimana memberikan pengampunan.
Ay.27, Dia mampu menanggung bebannya tanpa menjadi beban bagi orang lain.
Ay.28, Dia dihargai dan dikagumi oleh keluarganya.
Ay.29, Dia memiliki nilai lebih di atas orang lain.
Ay.30, Dia tidak dibutakan dengan kecantikan lahiriah tapi mengenakan kepercayaan dirinya hanya di dalam Tuhan.
Ay.31, Perbuatannya berbicara lebih keras dari kata-katanya.
III. APA YANG ANDA TABUR DALAM KEHIDUPAN KELUARGA ANDA?
(Galatia 6:7-9)Rumah tangga ibarat tanah yang subur di mana setiap perkataan yang diucapkan di masa lalu bertumbuh dan membawa hasilnya di kehidupan saat ini. Apa yang kita tabur hari ini akan menghasilkan buahnya esok.
A. Motivasi mereka untuk menjadi pribadi-pribadi yang positif
Positif adalah kata pilihan saya ketika menjelaskan kehidupan yang penuh iman yang tidak mudah goyah oleh situasi. Bagi saya, seorang yang positif adalah orang yang belajar mengucapkan hanya perkataan Tuhan. Kebalikan dari positif adalah negatif.
Para orangtua, saya memperingatkan saudara untuk mendidik anak-anak menjadi orang-orang yang positif. Habiskanlah waktu bersama mereka dan ajari mereka pesan kebenaran sehingga mereka boleh belajar memandang segala sesuatu dengan mata iman.
B. Ajarkan integritas
Anak-anak perlu dibentuk dan dilatih semenjak usia dini. Ketika Rasul Paulus menulis surat Titus 2:7, ia menegaskan, “Jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,” (ATB). Contohnya, ajar mereka untuk peduli terhadap perasaan; tidak boleh mempermainkan perasaan orang lain. Ajarkan bahwa pengkhianatan kepada teman juga bukanlah tindakan yang berintegritas. Contoh yang paling utama berasal dari keluarga karena orang tua adalah teladan bagi anak-anak.
C. Bantu mereka dalam kerohanian
Seperti halnya kita perlu memberi makan tubuh fisik kita, manusia rohani kita juga perlu dinutrisi. Makanan spiritual berasal dari pembacaan Firman Tuhan dan kehidupan doa. Masing-masing putri saya mengembangkan kebiasaan menghabiskan waktu yang intim bersama Tuhan setiap hari. Mereka juga mencatat semua pengajaran Frman yang diterima. Mereka berkomitmen untuk memberi makan manusia batin mereka terlebih dahulu sebelum tubuh jasmaninya. Saya merekomendasikan agar Anda menyisihkan waktu dengan keluarga setiap hari setidaknya selama 15 menit dan berbagi Firman Tuhan. Kebiasaan ini akan membawa kesatuan yang kuat dalam keluarga.
D. Motivasi mereka agar memiliki roh yang berkemenangan
Krisis yang sedang menjangkiti masyarakat dewasa ini ialah kenyataan bahwa kita telah dijejali dengan informasi yang menciutkan roh / melemahkan semangat. Kemenangan digantikan oleh roh kompromi terhadap nilai-nilai dunia dan materialisme. Tentu kita tidak ingin anak-anak kita mengalami hal tersebut, karenanya kita perlu memotivasi mereka untuk membawa dampak kepada lingkungan di mana mereka terlibat melalui pengalaman kekristenan mereka. Sesungguhnya dunia ini sedang berada dalam keputusasaan untuk mencari kestabilan dalam keluarga, bukan piranti elektronik terbaru atau kendaraan yang lebih cepat dari sebelumnya. Kita ketahui bahwa manusia hanya akan menemukan apa yang mereka butuhkan melalui Yesus Kristus. Jadi mari kita dorong anak-anak kita untuk menjadi duta-duta Kristus di tempat kerja ataupun di sekolah mereka.
E. Bantu mereka memiliki citra diri yang seimbang
Orang tua harus membantu anak mengembangkan citra diri yang baik di tengah usaha mereka untuk bisa menerima diri sendiri:
- Perkatakan berkat kepada mereka setiap hari
- Hargai mereka untuk setiap prestasi yang mereka raih
- Jangan mempermalukan mereka ketika sesuatu tidak berjalan sesuai rencana
- Bantu mereka memandang kesulitan sebagai langkah-langkah kecil untuk menjadi pribadi yang lebih baik
- Bantu mereka mengerti bahwa mereka adalah permata yang mulia bagi Tuhan
- Bantu mereka memiliki citra diri yang benar
Bantu mereka untuk memiliki disiplin diri dan mengikuti aturan. Ajar mereka berpegang pada jadwal untuk semua hal termasuk dalam kegiatan sehari-hari, pendidikan, komitmen pribadi (kalau ada), pelayanan dan hubungan pribadi dengan Tuhan.
G. Ajari mereka menjalin hubungan dengan orang lain
Pernahkah anda memperhatikan bahwa kebanyakan anak muda tidak menyapa orang lain? Ajarkan anak-anak untuk santun terhadap orang lain, entah itu teman, saudara, atau siapapun yang belum mereka kenal. Ajar mereka untuk berbicara dan mengekspresikan diri mereka dengan sopan, bukan dengan menggunakan istilah-istilah slengekan. Ajarkan juga untuk berpakaian dengan sopan. Dan untuk wawasan dirinya, ajar mereka untuk suka membaca, terutama buku-buku yang membahas tentang iman dan kesuksesan.
IV. TANGGUNG JAWAB YANG HARUS DIBAGI OLEH PARA ORANGTUA
Masalah sosial lain yang kita hadapi di masa kini adalah teknologi yang memberikan kita teman-teman di dunia maya sehingga membawa jarak di antara anggota keluarga. Artinya orang tua dan anak harus berusaha membangun kembali jembatan komunikasi dan menjalin kedekatan yang lebih lagi seraya menyisihkan hal-hal yang menghalangi komunikasi yang lebih baik.
- Tetapkan waktu setiap hari
- Berdialoglah dengan mereka
- Ciptakan atmosfir yang baik
- Ambillah waktu rekreasi bersama anak-anak anda dengan memperhatikan tingkat usia mereka masing-masing
- Libatkan mereka dalam pengambilan keputusan keluarga yang penting
- Perlakukan mereka selayaknya seorang teman
- Buat mereka merasa menjadi orang-orang yang paling bagi Anda
Kesuksesan seseorang bergantung pada cara memperlakukan orang tua sendiri; jika ia membenci, mengutuk, atau menyakiti orangtuanya maka ia akan kehilangan umur panjang; namun jika ia memberkati dan menghormati orangtuanya maka akan panjanglah usia hidupnya.
A. Hormati orangtua anda (Efesus 6:1-3)
Menghormati orang tua adalah perintah ilahi yang membawa janji ganda:
a. Anda akan berhasil dalam setiap hal yang anda kerjakan.
b. Anda akan panjang umur.
• Taatilah mereka (Efesus 6:1)
• Dengarkan pengajaran dan nasehat mereka (Ams 1:8)
• Bawalah sukacita dalam hidup mereka (Ams 10:1)
• Rawatlah mereka saat mereka lanjut usia (Ams 23:22)
• Deklarasikan berkat agar hidup anda tetap terang (Ams 20:20)
KESIMPULAN
Tuhan bertujuan membentuk keluarga yang ilahi dan setiap anggota keluarga secara aktif berusaha agar hadirat Allah ada dalam rumah tangga sehingga Ia akan menjaga keharmonisan keluarga.
TUGAS SISWA
Buatlah tabel atau bagan yang memuat peran spesifik masing-masing anggota keluarga dengan tujuan mengidentifikasi sikap atau perilaku yang salah dan berdoa agar Tuhan mengubahkan keluarga anda. Ini merupakan proyek yang penting bagi guru untuk secara efektif meneliti permasalahan dalam keluarga siswa.
APLIKASI
Berdoalah bagi masing-masing anggota keluarga anda selama minggu ini dan berkati mereka, dengan otoritas sehingga mereka akan mampu memenuhi setiap peran yang diemban dalam keluarga.
KUISIONER UNTUK STUDI LEBIH LANJUT
1. Seperti apakah seharusnya hati seorang bapa?
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
2. Lengkapilah kolom di bawah in:
Karakter Bapa Ayat Alkitab Penjelasan
a. ____________________ ____________ _____________________________
b. ____________________ ____________ _____________________________
c. ____________________ ____________ _____________________________
d. ____________________ ____________ _____________________________
e. ____________________ _____________ _____________________________
3. Seperti apakah seharusnya hati seorang ibu?
____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
4. Bagaimanakah karakter seorang wanita bijak berdasarkan Amsal 31?
______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
5. Apa benih yang sebaiknya saya tabur dalam kehidupan keluarga saya?
a. ______________________________________________________________________________________
b. ______________________________________________________________________________________
c. ______________________________________________________________________________________
d. ______________________________________________________________________________________
e. ______________________________________________________________________________________
f. ______________________________________________________________________________________
g. ______________________________________________________________________________________
6. Tanggung jawab apa yang seharusnya dibagi oleh kedua orangtua?
____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
7. Bagaimana seharusnya anak-anak menghormati orangtua mereka?
____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
8. Untuk direnungkan:
a. Sebelum mengenal Yesus, bagaimanakah hubungan anda dengan ayah, ibu dan saudara-saudara anda? Bagaimanakah hubungan itu sekarang berubah?
b. Jika hubungan anda dengan salah seorang dari anggota keluarga tersebut tidak bagus, mintalah Tuhan agar memberikan anda sikap pengampunan dalam hati anda sehingga anda boleh memulihkan hubungan tersebut.
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
2. Lengkapilah kolom di bawah in:
Karakter Bapa Ayat Alkitab Penjelasan
a. ____________________ ____________ _____________________________
b. ____________________ ____________ _____________________________
c. ____________________ ____________ _____________________________
d. ____________________ ____________ _____________________________
e. ____________________ _____________ _____________________________
3. Seperti apakah seharusnya hati seorang ibu?
____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
4. Bagaimanakah karakter seorang wanita bijak berdasarkan Amsal 31?
______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
5. Apa benih yang sebaiknya saya tabur dalam kehidupan keluarga saya?
a. ______________________________________________________________________________________
b. ______________________________________________________________________________________
c. ______________________________________________________________________________________
d. ______________________________________________________________________________________
e. ______________________________________________________________________________________
f. ______________________________________________________________________________________
g. ______________________________________________________________________________________
6. Tanggung jawab apa yang seharusnya dibagi oleh kedua orangtua?
____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
7. Bagaimana seharusnya anak-anak menghormati orangtua mereka?
____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
8. Untuk direnungkan:
a. Sebelum mengenal Yesus, bagaimanakah hubungan anda dengan ayah, ibu dan saudara-saudara anda? Bagaimanakah hubungan itu sekarang berubah?
b. Jika hubungan anda dengan salah seorang dari anggota keluarga tersebut tidak bagus, mintalah Tuhan agar memberikan anda sikap pengampunan dalam hati anda sehingga anda boleh memulihkan hubungan tersebut.
0 Comments