2. MENJALIN HUBUNGAN DENGAN TUHAN

AYAT KUNCI
Mazmur16:11

REFERENSI BACAAN ALKITAB
Mazmur 100:2-4         Yunus 2:9-10
Kolose 3:15-17            1 Tesalonika 5:16-19
Matius 12:36-37          Markus 11:24
Yohanes 14:13-14        Roma 8:32
Filipi 4:19                    1 Timotius 2:5
1 Yohanes 5:14            2 Korintus 1:20

TUJUAN
Untuk memahami pentingnya membangun hubungan pribadi dengan Tuhan melalui doa.
Untuk mempelajari cara yang sederhana memulai dan bertekun dalam saat teduh.
Untuk mempelajari bagaimana mendengar suara Allah melalui FirmanNya.

PENGEMBANGAN MATERI

MEMBANGUN HUBUNGAN PRIBADI DENGAN TUHAN
Ketika bertemu dengan Claudia, saya sangat terpesona olehnya sehingga tanpa ragu saya memutuskan untuk memperistrinya. Itu adalah salah satu hal yang sangat saya inginkan, bahkan tidak ada yang melebihi keinginan itu. Saya rela mengubah jadwal kegiatan agar bisa bersama dengan wanita yang telah menggetarkan hati saya. Jika ada yang berkata: “Jangan bertemu dengannya terus menerus, nanti kamu akan merasa bosan” maka saya menjawab: “Tidak akan. Setiap kali bersamanya saya berharap waktu dapat berhenti. Dia membuat saya merasa jadi orang penting dan berarti. Sulit untuk menyatakan cinta saya hanya melalui kata-kata, karena itu saya selalu berada bersamanya sepanjang waktu.”
Hal yang sama juga terjadi pada hubungan kita dengan Tuhan. Pengalaman cinta yang sangat unik juga terdapat dalam doa. Hanya yang pernah merasakan yang mengerti.
Berbincang-bincang dengan Tuhan tidak pernah membosankan, dan setiap detik yang Ia berikan kepada kita untuk berada dalam hadiratNya merupakan pengalaman yang hampir tak dapat dilukiskan. Kita tidak ingin waktu berlalu, karena tidak ada hal yang lebih indah selain berada dalam hadiratNya. Ia membuat kita merasa penting. Ia menyatakan kasihNya kepada kita, mengungkapkan hatiNya kepada kita, melindungi kita di bawah naunganNya dan memberikan segala sesuatu yang kita perlukan.
Doa menjadi monoton dan membosankan hanya jika kita tidak memiliki kasih dan kerinduan untuk berdoa. Pernahkah Anda mengalami cinta yang bertepuk sebelah tangan? Seperti itulah yang Tuhan rasakan ketika Ia mencurahkan segenap kasihNya tapi kita sebagai anak-anakNya malah menjauh dariNya.
Penulis Mazmur mengatakan, “di hadapanMu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kananMu ada nikmat senantiasa.” (Mazmur 16:11b). Saya diberikan kesempatan untuk membangun hubungan pribadi dengan Tuhan selama bertahun-tahun. Bagi saya, Ia terlihat nyata sebagaimana orang-orang di sekeliling kita. Jika kita dapat mengasihi orang-orang yang dapat kita lihat maka kita pun dapat mengasihi Allah yang tidak terlihat.

MEMAHAMI APA ARTI SAAT TEDUH
Hubungan kita dengan Allah dibangun melalui doa. Untuk mengembangkan doa menjadi gaya hidup diperlukan pengorbanan waktu setiap hari, waktu dimana kita menjalin keintiman hanya berdua dengan Tuhan. Inilah yang disebut sebagai saat teduh. Dalam saat teduh, kita dapat mencurahkan seluruh isi hati kepadaNya, dan sebaliknya Ia akan menyingkapkan apa yang Ia kehendaki atas kita dan menyatakan kasihNya yang besar kepada kita. Untuk saat teduh yang efektif, lakukan langkah-langkah berikut:
  • Tentukan kapan dan berapa lama Anda melakukan saat teduh
  • Cari tempat yang tersembunyi/tidak terganggu oleh orang lain atau hal-hal lain
  • Usahakan untuk membiasakan diri melakukan saat teduh di pagi hari, sebelum memulai aktivitas sehari-hari
  • Jujur terhadap diri sendiri dan terhadap Allah
  • Siapkan Alkitab dan buku catatan, tulislah segala sesuatu yang Tuhan katakan kepada Anda melalui FirmanNya
  • Buatlah daftar permohonan yang akan Anda sampaikan kepada Allah dalam doa Anda

A.    Masuk dalam hadiratNya
Perlu dimengerti bahwa ada dua sifat alami dalam diri kita, yaitu sifat rohani dan sifat manusiawi (meliputi jasmani dan jiwani). Paulus mengatakan bahwa keinginan daging berlawanan dengan keinginan roh. Oleh karena itu kita mengalami “peperangan batin” setiap kali akan masuk dalam hubungan intim dengan Tuhan. Selain itu, pikiran manusia juga cenderung selalu berusaha membuat kita menyimpang dari keinginan roh. Tapi dengan semakin sering kita melatih kebiasaan berdoa, maka rohani kita akan menjadi semakin kuat sementara sifat-sifat manusiawi menjadi semakin lemah.

B.    Mulai berdoa dalam suka cita disertai dengan ucapan syukur
“Datanglah ke hadapanNya dengan sorak sorai!... Masuklah melalui pintu gerbangNya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataranNya dengan pujian-pujian, bersyukurlah kepadaNya dan pujilah namaNya!” (Mazmur 100:2,4).
Tidak ada sukacita yang lebih besar daripada saat di mana kita berada dalam hadirat Tuhan Allah kita. Sikap hati menentukan keberhasilan doa. Agar dapat mempertahankan kehidupan doa maka kita harus selalu bersyukur. Seorang yang selalu bersyukur ialah yang memahami Firman dalam setiap aspek hidupnya. Pintu yang akan membawa kita masuk ke dalam istana milik Yang Maha Tinggi disebut “ucapan syukur”.
Pikirkan mengenai segala sesuatu yang patut Anda syukuri. Suatu saat Dr Norman Vincent Peele memberikan nasehat kepada seorang yang sedang mengalami kekecewaan hidup: “Bangunlah dan kelilingi ruangan ini, lalu buatlah daftar hal-hal yang memberikan semangat kepada Anda”. Orang tersebut berdiri dan berjalan berkeliling beberapa saat lalu berkata: “Tidak ada satupun”. Jawab Dr Norman: “Anda perlu melihat lebih dekat. Cobalah perhatikan, dengan apa Anda berjalan mengelilingi ruangan ini?” Orang itu segera berseru: “Tentunya dengan kaki saya!”. Lalu kata Dr Norman lagi: “Bayangkan jika Anda hanya punya satu kaki, atau malah tidak punya kaki sama sekali”. Akhirnya orang itu pun mengerti bahwa ada banyak hal yang patut disyukuri.
Hanya satu dari sepuluh orang yang mengucapkan terima kasih
Ucapan syukur adalah salah satu cara terpenting untuk mengungkapkan kasih kita kepada Allah dan menjaga hubungan yang erat denganNya. Anda mungkin ingat peristiwa ketika Tuhan menyembuhkan sepuluh orang yang terkena kusta dan hanya ada satu orang yang datang kembali kepadaNya untuk berterima kasih sehingga Ia bertanya: “Bukankah ada sepuluh orang yang sudah tahir? Ke manakah sembilan orang lainnya?” Di antara sepuluh tersebut hanya ada satu orang yang memiliki sikap yang benar dalam berterima kasih, dan ia bukan merupakan orang Yahudi melainkan orang Samaria.
Paulus berkata: “yang kuutamakan bukanlah pemberian, melainkan buahnya, yang makin memperbesar keuntunganmu”. Rasa syukur bisa diungkapkan melalui sikap hati atau perasaan, dan harus dinyatakan dengan ucapan atau perkataan bibir kita.
Dilepaskan karena mengucapkan syukur
Tuhan memberi Yunus sebuah tugas pertobatan kepada orang-orang Niniwe, tetapi ia tidak mau mereka diselamatkan malah justru ingin agar mereka dihukum. Jadi ia lari dari hadapan Tuhan, dan perjalanan kaburnya berakhir di dalam perut ikan besar. Berada di dalam lubang gelap perut ikan itu, ia pun menyadari dosanya dan bertobat serta berjanji: “Tetapi aku, dengan ucapan syukur akan kupersembahkan korban kepadaMu; apa yang kunazarkan akan kubayar. Keselamatan adalah dari Tuhan!” (Yunus 2:9).
Siapapun yang memisahkan diri dari Allah akan menghadapi situasi yang sama dengan Yunus, yang oleh karena lari dari Tuhan maka hidupnya mengalami kemerosotan sampai ke kedalaman samudra sehingga ia merasa sangat berputus asa. Tapi Tuhan menyediakan seekor ikan besar, yang kemudian menjadi sarana keselamatannya. Yunus terlebih dulu harus membuka mulutnya untuk mengucapkan syukur sebelum Allah memerintahkan ikan itu untuk memuntahkannya ke atas daratan.
Ucapan syukur harus selalu ada dalam hati kita di setiap saat, pada waktu yang baik maupun pada waktu yang tidak baik, karena kita tahu bahwa segala sesuatu bekerja untuk kebaikan kita. Dikatakan oleh Rasul Paulus: “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu”.
Allah menyertai orang yang mengucapkan syukur
“Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dengan nama Tuhan Yesus, sambil mngucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.” (Kolose 3:17)
“Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. Janganlah padamkan Roh.” (Kolose 3:16-19)
Doa harus selalu dibarengi dengan ucapan syukur. Ketika kita menjadikannya sebagai gaya hidup dan karakter diri kita, maka kita akan dapat memenuhkan kehendak Allah dan mempertahankan kuasa kebangkitanNya dalam hidup kita. Obat yang terbaik bagi rasa kecewa, sakit hati dan kegagalan adalah ucapan syukur.
Pintu menuju hadirat Allah disebut “ucapan syukur”
Tidak ada orang yang dapat menikmati kehadiran Bapa sebelum hatinya melimpah dengan ucapan syukur. Meskipun kita sangat haus dan menginginkan kehadiran kuasa Allah, tapi kita tidak akan dapat dipenuhkan dengan hadiratNya jika kita tidak dapat bersyukur, dalam segala keadaan. Hadirat Ilahi tidak akan dinyatakan sebelum kita membuka mulut untuk mengucapkan syukur.
Ucapan syukur menghasilkan pujian sehingga kita bisa selalu menyembah Tuhan oleh karena Ia memberi kita perkenanan yang seharusnya tidak layak untuk kita terima.
Tuhan Yesus berkata, “Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum.” (Matius 12:36-37)
Ada kuasa yang sedemikian besar pada angota tubuh yang kecil ini, yaitu lidah, sehingga ia menentukan apakah kita akan mendapatkan keselamatan atau justru penghukuman. Lidah membawa kita kepada persungutan atau mendorong kita untuk memberi pujian.
Ungkapan “kata sia-sia” pada ayat di atas sama artinya dengan “kata-kata kosong, yang tidak menghasilkan buah.” Maka dapat dikatakan bahwa setiap kata-kata kosong yang diucapkan seseorang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman.

YESUS MENGAJARKAN MURID-MURIDNYA CARA BERDOA
Ia tidak mengajarkan mereka cara berkotbah, Ia justru menyisihkan banyak waktu untuk mengajarkan mereka cara berdoa. Ia mengajak mereka berkumpul dan berkata: “…beginilah seharusnya kalian berdoa…” dan menunjukkan bagaimana cara doa yang efektif. Jika Anda merupakan murid Kristus, Anda pun harus mempelajari cara berkomunikasi dengan Tuhan.

Doa merupakan kunci untuk masuk dalam hubungan dengan Allah
Ketika kita kembali ke rumah, tentu kita perlu kunci yang tepat untuk bisa membuka pintu dan masuk. Demikian pula untuk masuk ke dalam hadirat Tuhan kita juga memerlukan kunci yang tepat, yaitu doa. Itu adalah kunci utama yang dapat membuka pintuNya sehingga kita dapat langsung bertemu dengan Tuhan.
Doa merupakan hubungan pribadi dengan Allah, di mana Ia bersuka cita mendengarkan tiap kata yang keluar dari bibir kita sehingga Ia berfirman: “Karena itu berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.” (Markus 11:24)
Tuhan sangat menikmati keintiman kita denganNya sama seperti seorang ayah dengan anak-anaknya. Ia bersedia menggerakan pasukan malaikatNya demi kita agar kita bisa menerima apa yang menjadi keinginan hati kita; jika kita memintanya dalam iman maka Ia akan memberikanNya. “Ia, yang tidak menyayangkan AnakNya sendiri, tetapi yang menyerahkanNya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?” (Roma 8:32)
Beberapa waktu yang lalu, saya dan istri mulai berdoa agar kami memiliki kesempatan untuk mengisi program 15 menit siaran rohani di radio. Tapi istri saya katakan: “Kenapa hanya 15 menit? Kita minta untuk 1 jam!” Maka kami kerjakan doa itu. Kemudian ia berkata lagi: “Mari kita berdoa agar Allah memberikan waktu sepanjang sore.” Saya menjawabnya: “Sekalian sehari penuh saja.” Ia pun kembali berkata: “Mengapa bukan untuk stasiun radio rohani milik sendiri?” dan segera saya menjawab: “Baiklah kalau begitu kita berdoa untuk sebuah stasiun radio rohani.” Kami pun mulai katakan dalam doa-doa kami: “Tuhan, berikanlah kepada kami tahun ini sebuah stasiun radio untuk siaran rohani.” Allah selalu menjawab doa kita, dan sebelum akhir tahun itu kami memiliki stasiun radio sendiri.

Mintalah dalam nama Yesus
“dan apa juga yang kamu minta dalam namaKu, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepadaKu dalam namaKu, Aku akan melakukannya.” (Yohanes 14:13-14)
Alkitab mengajarkan bahwa kita tidak dapat bertemu langsung dengan Bapa. Setiap doa yang kita ucapkan harus disampaikan kepada Bapa melalui nama Yesus.
Allah adalah kudus, bahkan sangat kudus, dan Ia tidak akan pernah mengijinkan, menerima ataupun berbuat dosa. KekudusanNya tidak memungkinkan ketidakmurnian mendekat kepadaNya; segala sesuatu yang ada di sekelilingNya adalah kudus dan menunjukkan kekudusanNya.

Yesus adalah satu-satunya Pengantara
Hubungan Allah dengan bangsa Israel terhalang oleh keluh kesah dan persungutan mereka. Maka Allah menunjuk Musa sebagai pengantara bagi mereka kepada Allah. “Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus.” (1 Timotius 2:5). Ketika Anda ingin datang kepada Tuhan, Anda juga harus melakukannya melalui nama Yesus, karena Ia adalah jembatan penghubung antara diri Anda dengan Bapa.
Anda dapat berdoa seperti ini: “Tuhan, saya datang kepadaMu dalam nama Tuhan Yesus dan memohon kepada Engkau agar … (ucapkan kebutuhan Anda satu persatu) dengan iman percaya saya bahwa saya akan menerimanya oleh kasih karuniaMu.”
Doa yang diucapkan dalam nama Yesus pasti akan segera memperoleh jawaban dari Tuhan. Tidak perlu waktu lama bagiNya untuk menjawab doa-doa kita. Satu-satunya hal yang Ia inginkan adalah agar kita memintanya dalam iman dan dalam nama Yesus

Yesus menyediakan segalanya
Allah adalah Tuhan dari segala sesuatu. Di dalam Dia ada kelimpahan dan kemurahan bagi anak-anakNya. Kebaikan dan perkenananNya tidak terbatas sehingga kita dapat menikmati semua berkat-berkat yang sudah dipersiapkanNya bagi kita. “Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaanNya dalam Kristus Yesus.” (Filipi 4:19)

Yesus pasti menggenapi janji-janjiNya
“Sebab Kristus adalah ‘ya’ bagi semua janji Allah,. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan ‘Amin’ untuk memuliakan Allah.” (2 Korintus 1:20)
Allah sendiri telah memastikan bahwa setiap janjiNya pasti akan digenapi. Jika Allah berjanji untuk memenuhkan semua kebutuhan kita dan berkata “Aku lakukan” maka Ia pasti akan melakukannya. Maka kita harus menjawab: “Amin, Tuhan, saya sungguh-sungguh yakin bahwa saya akan menerima segala sesuatu yang telah saya minta kepada Engkau, oleh karena anugerah dan belas kasihanMu.”

BUKU ALBUM IMPIAN

Saya dan istri saya telah lama memiliki kebiasaan mencatat semua doa kami dalam buku catatan. Kami masih menyimpan buku devosi kami sejak tahun 1983, dimana di dalamnya tertulis doa-doa permohonan kami lengkap dengan tanggal kami mendoakannya dan tanggal kami menerima jawabannya.
Tuhan mengabulkan 70% doa kami pada tahun yang sama, di antaranya adalah permohonan mengenai keuangan dan keselamatan kerabat kami. Tuhan sangat berkenan dengan doa permohonan yang kami sebutkan dengan jelas dan terperinci atau bahkan ketika memakai gambar. Anak-anak kami pun akhirnya mengikutinya. Mereka punya buku masing-masing yang mereka sebut sebagai “Album Impian”. Mereka mengisinya dengan rincian hal-hal yang mereka inginkan. Mereka mengunduh gambar-gambar dari internet untuk melengkapinya dan ditempelkan pada buku tersebut. Dan Tuhan selalu menjawab doa-doa mereka, seringkali lebih cepat dari yang mereka pikirkan.”Dan inilah keberanian percaya kita kepadaNya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepadaNya menurut kehendakNya.” (1 Yohanes 5:14)

KESIMPULAN
Tidak dapat disangkal bahwa hubungan pribadi dengan Tuhan adalah sumber kehidupan. Ambillah keputusan untuk mulai melakukannya sesuai langkah-langkah sederhana yang telah dijelaskan di atas sehingga hidup Anda akan berhasil dan memuaskan oleh karya kebesaran Allah.

APLIKASI
Segera mulai memiliki saat teduh dan alami mujizat-mujizat Ilahi dalam hidup Anda.

MATERI DISKUSI
1.    Jelaskan arti devosi/saat teduh menurut kalimat Anda sendiri.
Contoh jawaban:
Waktu dimana kita membangun hubungan dengan Allah melalui doa tiap-tiap hari dalam keintiman dan hanya berdua denganNya, dimana kita dapat mengungkapkan isi hati kita kepadaNya dan dimana kita dapat mengerti bahwa Ia akan menyatakan kehendakNya atas kita dan menunjukkan kebesaran kasihNya bagi kita.

2.    Untuk menguatkan hubungan Anda dengan Tuhan, buatlah keputusan sejak hari ini untuk melakukan saat teduh secara konsisten sesuai komitmen berikut:
TEMPAT:
WAKTU/JAM:

3.    Sebutkan minimal 3 hal yang akan Anda pegang teguh selama devosi/saat teduh:
Contoh jawaban:
•    Menentukan kapan dan berapa lama saya akan bersaat teduh
•    Melakukan secara pribadi (tidak mau diganggu oleh apapun dan siapapun juga)
•    Membiasakan diri untuk bersaat teduh di pagi hari sebelum mengerjakan hal-hal yang lain
•    Jujur kepada diri saya sendiri dan kepada Tuhan
•    Mempersiapkan Alkitab dan buku catatan untuk menuliskan segala sesuatu yang Tuhan katakan kepada saya melalui Firman kebenaranNya
•    Mempersiapkan pokok-pokok doa yang akan saya sampaikan kepadaNya

4.    Tuliskan pengalaman pribadi Anda dalam bersaat teduh sesuai poin-poin berikut:
Contoh jawaban:
MEMASUKI HADIRATNYA:
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………MENGUCAPKAN SYUKUR:
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………...MEMINTA DALAM NAMA YESUS:
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

5.    Mengapa doa disebut sebagai kunci untuk masuk dalam hubungan dengan Allah?
Contoh jawaban:
Karena doa adalah satu-satunya cara bagi kita berkomunikasi dengan Allah. Doa memampukan kita bertemu denganNya.

6.    Mulailah membuat Buku Album Impian milik Anda sendiri.


Post a Comment

0 Comments