3. MENJAGA KEPERCAYAAN DIRI


REFERENSI DASAR ALKITABIAH
Yesaya 53:4-5

DASAR ALKITAB YANG BERKAITAN
1 Korintus 2:9            1 Samuel 15:17, 24
Galatia 3:13                Yohanes 10:10
Matius 23:9                Yohanes 14:6
Matius 11:28              Yoel 2:25
Ratapan 5:7                Yesaya 54:4-17
Lukas 15:17 -19         Keluaran 20:5
2 Samuel 9:6-8           1 Yohanes 4:18
2 Samuel 4:4               2 Korintus 2:14
Lukas 15:20-25

AYAT KUNCI
“Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka.” (Mazmur 147:3)

TUJUAN
Allah membuat suatu karya penebusan yang luar biasa melalui salib: Dia mengambil semua kejahatan kita dan mengaruniakan kepada kita kebaikanNya. Apakah yang akan anda pikirkan jika anda melihat seseorang masuk dan membawa mobil tua ke sebuah dealer untuk ditukar dengan mobil yang baru; dan manajer dealer itu kemudian berkata, “Tidak masalah, berikan saja saya mobil tua anda dan saya akan memberi anda mobil yang baru sebagai gantinya.”  
Katakanlah orang tersebut adalah anda dan manajer dealer mobil tersebut memberikan anda Mercedes Benz baru dan anda tidak perlu membayar apapun. Anda hanya perlu membubuhkan tandatangan untuk menjadikan mobil tersebut milik anda yang sah! Dengan cara yang sama, inilah yang dilakukan oleh Yesus di kayu salib. Ia mengambil alih kehidupan kita yang penuh dosa, yang telah dirusakkan oleh Iblis, yang tidak peduli obat apapun yang kita teguk, tak satupun mampu mengatasi masalah emosional, spiritual, dan kesakitan fisik kita (Yesaya 1:6). Kita tahu bahwa kita membutuhkan transformasi seutuhnya.
Itulah saat di mana kita memutuskan untuk datang kepada Yesus, mengatakan, “Tuhan ini hidupku, aku mau menyerahkannya kepadaMu.” Yesus menjawab, “Tidak masalah, bawa saja hidupmu dengan semua kebaikan dan keburukannya dan lepaskan itu di kayu salib.”
Jika anda bisa memahami kuasa salib, hidup anda tidak akan sama lagi. Yesus menebus kita dari kutuk, menghancurkan kutuk itu seutuhnya di atas salib di Kalvari.
Dalam Ulangan 28:15-68, anda akan menemukan 53 ayat yang berbicara mengenai akibat kutuk bagi mereka yang tidak menaati firman Allah, yang tidak menjaga dan melakukan perintahNya. Di sisi lain, Rasul Paulus mengajarkan bahwa penebusan dosa kita sudah tergenapi (Galatia 3:13).

PENGEMBANGAN MATERI
I.    MENGATASI MASALAH EMOSIONAL

Pertama, jelaskan kepada anak-anak tentang pengertian emosi untuk memudahkannya mengenali permasalahan yang ada. Kemudian layanilah mereka. Penting diketahui bahwa seringkali orang yang berkata bahwa mereka mengasihi kita adalah yang menyebabkan luka yang paling dalam.
Anak-anak merupakan perpanjangan karakter orangtua. Cara hidup orangtua membawa dampak positif atau negative kepada anak-anak. Nabi Yeremia menulis, “Bapak-bapak kami berbuat dosa, mereka tak ada lagi, dan kami yang menanggung kedurjanaan mereka.” (Ratapan 5:7). Namun Allah membuka jalan baru melalui Yesus Kristus sehingga oleh Dia kutuk sudah dihapuskan dan berkat dialirkan ke dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan pelayanan kita.


A.  Kepercayaan diri (2 Samuel 9:6-8)
Mefiboset adalah cucu dari raja Saul. Secara alami, ia mewarisi semua hak istimewa yang didapatkan oleh anak-anak keluarga kelas atas di Israel. Namun kesulitan mendera semua anggota keluarga kerajaan Saul. Hanya dalam satu hari, ia kehilangan ayahnya dan kakeknya. Ketika pengasuhnya menerima berita duka itu, dalam kepanikannya ia segera melarikan diri dan mengakibatkan Mefiboset yang masih berumur 5 tahun itu terjatuh dan menjadi cacat seumur hidupnya (2 Samuel 4:4). Karena kemalangan yang ia lewati sepanjang masa kecilnya, Mefiboset membiarkan banyak pemikiran negatif masuk dalam pikirannya dan membentuk kepribadiannya. Ketika Raja Daud menawarkan untuk mengembalikan posisinya, ia merasa sulit menerima dan memahaminya. Ia menganggap dirinya sebagai anak yang tidak diinginkan dan terbiasa dengan penolakan dari orang lain. Itu sebabnya ia memakai sebutan ‘anjing mati’ ketika menunjuk dirinya sendiri karena itu merupakan contoh yang sempurna atas penolakan yang ia alami.
Daud menggambarkan pribadi Kristus dan Mefiboset melambangkan orang yang terluka batinnya. Ucapan Raja Daud sama dengan tawaran yang diberikan oleh Yesus bagi setiap kita:
  • Ia membesarkan hati Mefiboset agar tidak takut: “Janganlah takut” (2 Samuel 9:7). Mefiboset sudah mewarisi tidak hanya ketakutan kakeknya tapi juga perasaan rendah dirinya (1 Samuel 15:17,24). Rasa takut adalah lebih dari sekedar perasaan, tapi juga roh jahat yang tujuannya semata-mata untuk menghancurkan, mencuri dan membinasakan. (Yohanes 10:10). Firman Allah yang tertulis dalam Alkitab menyatakan bahwa Allah membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Dia (Keluaran 20:5). Rasul Yohanes berkata, “Kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan” (1 Yohanes 4:18). Jika Anak memerdekakan anda, maka merdekalah anda!(Yoh 8:36).
  • Ia menawarkan anugerahNya, “Sebab aku pasti akan menunjukkan kasihku kepadamu…” (2 Samuel 9:7). Anugerah merupakan pemberian Allah yang tidak pantas kita terima. Anugerah bukan penghargaan atas prestasi atau perbuatan baik yang telah kita lakukan. Anugerah memberi kita kehormatan dan meningkatkan kualitas hidup seseorang; anugerah juga membawa kebangkitan hidup keluarga dan membuat berkat-berkat Allah terwujud nyata dalam setiap anggotanya (Roma 5:8, Yohanes 3:16). Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan jadi lawan kita? (Roma 8:31)
  • Ia merestorasi berkat materi: “Aku akan mengembalikan padamu segala ladang…” (2 Samuel 9:7). Dengan kata lain, Allah akan mengembalikan kepada anda segala sesuatu yang pernah dicuri oleh Iblis, oleh karena iman anda. Hanya dalam sehari, seluruh hidup anak ini diubahkan. Ia diangkat dari hidup yang penuh kesusahan dan kemiskinan menuju hidup yang berkelimpahan. Ketika perkenanan Allah menyentuh hidup kita, Ia memulihkan kita dan melimpahkan berkat kekayaan ke atas kita. Seperti nubuatan dalam Yoel 2:25-26, “Aku akan memulihkan kepadamu tahun-tahun yang hasilnya dimakan habis oleh belalang pindahan, belalang pelompat, belalang pelahap, dan belalang pengerip, tentaraKu yang besar yang Kukirim ke antara kamu. Maka kamu akan makan banyak-banyak dan menjadi kenyang, dan kamu akan memuji-muji nama Tuhan, Allahmu, yang telah memperlakukan kamu dengan ajaib; dan umatKu tidak akan menjadi malu lagi untuk selama-lamanya.”
Rasul Paulus berkata, ‘“Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.” (1 Korintus 2:9-10)
Dan engkau akan tetap makan sehidangan dengan aku” (2 Samuel 9:7). Tidak ada lagi yang membuat kita malu di hadapanNya dan bisa membagi semua kerinduan kita denganNya adalah beberapa hak istimewa yang kita miliki. Ini disediakan Allah bagi siapa saja yang percaya. Semua yang diundang untuk makan sehidangan dengan harus duduk bersamanya setiap pagi sehingga Raja dapat melihatnya muka dengan muka. Jika ada yang tidak hadir,  kemungkinan ia sedang sakit atau mengalami peristiwa lain yang membuatnya tidak dapat hadir. Apakah itu “makan sehidangan”? Ini merupakan saat di mana kita masuk ke dalam doa yang intim kepadaNya. Saat di mana kita mendengar suaraNya yang penuh dengan janji yang sudah menjadi milik kita dan kita menerimanya dengan memperkatakan “amin,” Rasul Paulus berkata, “Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenanganNya.” (2 Korintus 2:14).

B.    Seorang anak akan selalu berpaling kepada bapanya (Lukas 15:17-19)
Dalam perumpamaan ini, anak yang terhilang mewakili keberadaan kita yang terpisah jauh dari Allah Bapa. Kita telah menggunakan berkat-berkat Allah dengan cara yang salah terus-menerus setiap hari sehingga kita tetap terpisah dariNya dan keadaan kita menjadi lebih buruk. Langkah yang akhirnya diambil oleh anak terhilang mengingatkan kita untuk mencari pemulihan rohani dengan Allah:
  • Ia merenungkan hidupnya: Ia berhenti dari apa yang ia perbuat dan merenungkan kebodohannya serta dosa yang telah ia perbuat.    
  • Ia mengambil keputusan: Ia mengambil keberanian untuk meminta kesempatan kedua.
  • Ia memiliki hati yang mau bertobat: ia tidak mengejar hak istimewanya sebagai anak pada saat kembali, ia hanya ingin diterima meskipun hanya sebagai pelayan.
C.  Bapa memulihkan anaknya (Lukas 15:20-24)
Tidak peduli apapun yang pernah kita lakukan di masa lalu, ketika kita memutuskan untuk kembali kepada Allah, Ia akan berlari mendapatkan kita, membuka tanganNya dan menawarkan kasihNya.
Ayat.21, Bapa menerima pengakuan dosa anaknya.
Ayat.22, Ia memulihkan hak-hak istimewanya sebagai anak.
Ayat.23, Ia menyembelih anak lembu sebagai korban tebusan sesuai gambaran penebusan oleh Kristus.
Ayat.24, Memindahkan anak bungsu dari kematian menuju kehidupan, dari hukuman kekal menuju hidup yang berbuah-buah.

D.  Pemulihan hidup seorang perempuan (Yes 54:1-17)
Allah tidak hanya berperan sebagai Bapa yang penuh kasih, tapi juga seperti seorang suami yang penuh pengertian. Sebelum memberikan perkataan yang membuat perempuan itu lega, pada dua ayat pertama, Ia memberikan beberapa nasehat:
Ayat.1,  Bersorak sorailah karena kamu tidak akan mandul lagi.
Ayat.2,  Lapangkan kemahmu karena kamu akan mengembang sesuai dengan imanmu.
Ayat.3, Janji: Engkau akan dibuat besar dan menaklukkan bangsa-bangsa. Allah, sebagai Bapa yang pengasih, memberikan masa depan yang lebih baik.
Ayat.4, Ketakutan membawa kebimbangan, dan dosa membawa rasa malu. Namun Allah akan memulihkanmu dari segala kesalahan masa mudamu.
Ayat.5,  Pemulihan hubungan intim dengan Allah.
Ayat.6,  Pengabaian membawa dukacita, dan keterpisahan membawa luka.
Ayat.7,  Allah akan membayar kesusahanmu dengan belas kasihan.
Ayat.8,  Engkau tidak akan lagi mengenalNya sebagai Allah yang murka, tapi Allah yang penuh kasih yang menjamin masa depanmu.
Ayat.12, Ia akan memenuhi rumahmu dengan harta yang berharga dan membangun tembok perlindungan di sekeliling keluargamu.
Ayat.13, Keturunanmu akan mengenal Allah dan damai sejahtera menyertai rumah tanggamu.
Ayat.14, Allah akan menjagamu dari tekanan dan rasa takut.
Ayat.17, Tak satupun senjata yang ditempa terhadapmu akan berhasil.

KESIMPULAN
Kekuatan kepemimpinan anda bergantung dari seberapa jauh anda bisa membawa pemulihan dalam diri orang lain.

TUGAS SISWA
Tuliskan semua luka batin yang perlu anda atasi pada selembar kertas. Dengan tindakan iman, bawa semuanya kepada salib dan hancurkan kertas tersebut sebagai simbol bahwa semua argumen atau tuduhan iblis sudah dibatalkan.

APLIKASI

Mulai sekarang, anda harus memahami apa yang harus dilakukan untuk mengobati luka batin. Jadi, saat ini dan seterusnya, setiap kali anda merasa terluka, anda harus melepaskan pengampunan dan membawa luka-luka anda kepada salib.

KUESIONER UNTUK STUDI LEBIH JAUH


1.    Apa itu emosi?
_______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________    

2.    Apakah penyebab masalah-masalah emosi kita? _______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

3.     Apa itu kepercayaan diri? _______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

4. Apa yang dilakukan Yesus ketika kepercayaan diri kita tidak benar?
a.    ______________________________________________________________________________________
b.    ______________________________________________________________________________________
c.    ______________________________________________________________________________________
d.    ______________________________________________________________________________________

5.     Ketika kita membuat kesalahan, kita harus mengakuinya. Bagaimana sikap anak yang terhilang dalam Lukas 15:17-19? _______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

6.     Bagaimana cara bapa memulihkan anak yang terhilang dalam Lukas 15:2-32?
__________________________________________________________________________________________________________________________________________
7.    Bagaimana Allah memulihkan seorang perempuan sesuai Yesaya 54?
____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

8.    Apa yang harus saya lakukan untuk menerima pemulihan dalam semua area hidup saya?
____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Post a Comment

0 Comments