4.TUJUH LANGKAH UNTUK HUBUNGAN YANG BERHASIL DENGAN LAWAN JENIS



REFERENSI DASAR ALKITABIAH
Markus 10:9
Amsal 19:14

DASAR ALKITAB YANG BERKAITAN

Mazmur 119:105        2 Korintus 6:14-15
1 Yohanes 4:1             Pengkotbah 3:1
1 Korintus 2:9            1 Korintus 6:19
1 Korintus 6:18           Roma12:1
Yohanes 12:24            Amsal 13:20
Roma 8:14

SASARAN MATERI

Di tengah masyarakat jaman sekarang, hubungan dengan lawan jenis selalu didasarkan pada ketertarikan secara fisik. Memasuki hubungan yang menyangkut perasaan ini memang cukup mudah, tapi karena kurangnya kedewasaan, anak-anak muda justru menjadi rentan akan luka emosional.
Untuk memahami hubungan yang benar di antara laki-laki dan perempuan, penting agar siswa mengetahui asal mula konsep ini. Ketika Yesus menjawab pertanyaan mengenai pernikahan, Ia berkata, “Sebab pada awal dunia, Allah menjadikan mereka laki-laki dan perempuan.” (Markus 10:6). Dalam membicarakan hubungan dengan lawan jenis ini atau pernikahan, kita harus memulai dari permulaan kitab Kejadian.
Kita tidak tahu pasti berapa lama jangka waktu antara penciptaan Adam dan keputusan Tuhan untuk mengatakan bahwa tidak baik manusia itu seorang diri dan kemudian memberikannya pasangan, seorang penolong. Pertanyaan yang menarik adalah siapa yang berpikir tentang itu lebih dulu, manusia ataukah Allah? Jika kita lihat lebih dekat, kita bisa mempelajari bahwa ini bukanlah inisiatif manusia melainkan ide dari Allah sendiri.

PENGEMBANGAN MATERI
Allah menciptakan laki-laki untuk perempuan dan perempuan untuk laki-laki, dan melalui hubungan keduanya maka lahirlah generasi-generasi berikutnya.
Adalah suatu berkat ketika seseorang menemukan pasangannya. Raja Salomo berkata, “Rumah dan harta adalah warisan nenek moyang, tetapi istri yang berakal budi adalah karunia Tuhan.” (Amsal 19:14).Sangat penting untuk menikah dalam kehendak Allah. Ini adalah hak waris yang dikaruniakan Allah bagi mereka yang percaya kepadaNya.
Perasaan kita ibarat harta benda yang diberikan Tuhan bagi masing-masing orang yang harus dijaga bak permata yang sangat mulia. Harus disadari bahwa ada banyak penipu yang menggemakan kebohongan di tengah dunia mencari korban yang bisa ditelannya. Rasul Paulus menyebut mereka sebagai, “perempuan-perempuan lemah yang sarat dengan dosa dan dikuasai oleh berbagai-bagai nafsu, yang walaupun selalu ingin diajar, namun tidak pernah dapat mengenal kebenaran” (2 Timotius 3:6-7).
Semuanya ini bisa dihindari jika kita:
•    Taat kepada Firman Allah (Mazmur 19:1-15).
•    Menolak pasangan yang tidak sepadan (2 Korintus 6:14-15).
•    Menguji roh-roh (1 Yohanes 4:1).
•    Tahu bagaimana menantikan waktu Tuhan (Pengkotbah 3:1).

I.  MEMPERCAYAI TUJUAN ALLAH BAGI HIDUP ANDA
Apapun yang menyangkut diri anda sebagai anak Tuhan, pikiran Allah selalu tertuju untuk kebaikan anda. Tidak ada satupun yang tidak baik. Sayangnya, dalam masyarakat sekarang, kita  digoda untuk memperoleh semua kebaikan itu tanpa melibatkan Tuhan. Ini sebabnya mengapa hubungan yang kita jalin menjadi renggang.
Jika kita melibatkan Tuhan dalam mengambil keputusan maka Ia pasti akan membukakan mata batin kita agar mampu melihat semua berkat yang telah disediakanNya untuk kita.
“Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah bagi mereka yang mengasihi  Dia.” (1 Korintus 2:9)
“Serahkankah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah kepada-Nya dan Ia akan bertindak.” (Mazmur 37:5)

II.   SERAHKAN TUBUHMU SEUTUHNYA KEPADA TUHAN
Anda adalah bait Allah
Kita harus mengerti bahwa Tuhan memberikan kita keistimewaan menjadi makhluk roh di dalam tubuh jasmani. Ketika kita memutuskan untuk menguduskan tubuh kita bagi Roh Allah, Ia akan menjaga agar kita tidak melakukan kesalahan demi kesalahan.
“Ingatlah akan Penciptamu di masa mudamu.” (Pengkotbah 12:1)
“Atau tidak tahukah kamu bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus…?” (1 Korintus 6:19)
“Jika ada orang yang membinasakan bait Roh Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.” (1 Korintus 3:16-17)
“Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri.” (1 Korintus 6:18).
“Karena itu saudara-saudara… persembahkan tubuhnmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus, dan yang berkenan kepada Allah.” (Roma 12:1)

III.   PERSIAPKAN DIRI ANDA UNTUK KEMATIAN DAN KEBANGKITAN
“Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.” (Yohanes 12:24)
Ketika bertemu dengan lawan jenis, kita harus sangat berhati-hati terhadap perasaan kuat yang mungkin muncul. Seringkali pada titik inilah terjadi kesalahan karena kita berfokus pada kecantikan dan kemolekan, bukan pada kehendak Tuhan. Pertanyaan pertama yang perlu anda renungkan adalah “apa kehendak Allah atas hubungan ini?”
Saran saya adalah: ambil waktu untuk berdoa dan berpuasa. Jika ternyata orang ini adalah jebakan iblis untuk mengikat anda, segeralah keluar dari hubungan tersebut. Namun jika ternyata Tuhan merestui hubungan itu, berdoalah agar Ia meneguhkannya.

IV.    PUPUKLAH PERSAHABATAN YANG BAIK
Bergaul orang-orang yang bijak (Amsal 13:20)
Saya menemukan fakta bahwa manusia selalu terikat dalam komunitasnya, yakni lingkungan yang mereka anggap rumah. Misalnya jika anda sering bergaul dengan orang-orang yang tidak percaya, sebenarnya anda sedang mengikat jiwa anda di sana, dan tak berapa lama kemudian anda akan memiliki perasaan dan tingkah laku yang sama dengan mereka.
Salah satu contohnya adalah Daniel. Ia berteman dengan tiga orang:
1.     Hananiah – artinya Allah penuh belas kasih.
2.     Misael – artinya yang serupa dengan Allah.
3.     Azaria – artinya Tuhanlah pertolonganku.
Ketiga temannya ini merupakan orang-orang yang tetap mendukung Daniel saat raja hendak membunuh semua orang bijak di Babylon.
Kita harus memilih teman-teman kita dengan hati-hati tanpa pengaruh dari orang lain. Ketika saya baru bertobat, saya memutuskan bahwa orang yang tidak bergaul Allah tidak akan saya ajak bergaul juga.

V.  INGATLAH SIAPA DIRI ANDA: ANDA ADALAH BUAH KARYA TUHAN YANG MULIA (Efesus 2:10)
Bayangkanlah sebuah garis. Sebut garis itu sebagai kepercayaan diri.  Jika anda berada di bawah garis ini, sekalipun hanya 5% jaraknya, anda tetap memiliki kepercayaan diri yang rendah. Dan jika anda berada 5% saja di atas garis ini, anda memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Kedua kecenderungan ini tidak baik karena dapat mempengaruhi keputusan-keputusan yang anda buat dalam hidup anda.
Seseorang yang rendah diri akan mencari orang yang berada pada tingkat yang sama atau malah lebih rendah darinya. Seseorang dengan kepercayaan diri yang terlalu tinggi akan menggambarkan dirinya melebihi kenyataan dan oleh karenanya mereka dapat kehilangan banyak kesempatan dalam hidup. Tapi orang yang bisa menerima dirinya apa adanya tidak akan mengijinkan siapapun menghakimi mereka dalam hal apapun juga: penampilan, berat badan, ataupun tingkat pendidikan. Orang seperti ini memiliki keyakinan bahwa tidak ada satupun orang di dunia ini yang sama dengan dirinya. Ia sama sekali tidak meragukan kenyataan bahwa ia adalah mahakarya yang dibanggakan Tuhan di antara semua ciptaanNya.

VI. BERSIAPLAH UNTUK MENUNGGU KARENA ALLAH MEMILIKI WAKTUNYA SENDIRI (Pengkotbah 3:1)
“Maka Aku lalu dari situ dan Aku melihat engkau, sungguh, engkau sudah sampai pada masa cinta berahi.”  (Yehezkiel 16:8)
Romantisme cinta memiliki waktu yang tepat. Setiap orang pasti akan terlibat secara emosional dengan lawan jenisnya, tapi anak-anak muda perlu memahami kapan waktu yang tepat untuk dirinya sehingga tidak terburu-buru atau malah menunda terlalu lama.
Jangan pernah mengijinkan kekuatiran atau hawa nafsu mempengaruhi pikiran dan perasaan anda karena anda akan terbawa untuk mengambil keputusan yang akan anda sesali.

VII. PEKA TERHADAP TUNTUNAN ROH KUDUS DAN IJINKAN ROH ALLAH MEMIMPIN DIRI ANDA (ROMA 8:14)
Tuhan telah menetapkan anda untuk bertemu dengan orang yang akan menjadi pasangan hidup anda. Dengan pimpinan Roh Allah, semuanya akan mudah, kesempatan tersebut tidak akan terlewatkan. Tapi meski Allah sudah menyiapkan pasangan yang anda butuhkan, anda masih harus memasuki perjanjian yang kudus denganNya dan mendeklarasikan: “Tuhan, aku tidak mau memiliki perasaan terhadap orang yang tidak percaya kepadaMU. Aku tidak akan mengijinkan hubungan yang disembunyikan atau dirahasiakan. Aku akan selalu berusaha melakukan hal-hal yang patut dan mulia. Aku akan menjauhkan diri dari hubungan seksual sampai saatnya aku menikah.”

KESIMPULAN
Langkah pertama yang harus diambil oleh setiap orang percaya adalah mencari kehendak Allah yang sempurna. Mengapa? Karena Allah tahu apa yang terbaik dan kehendakNya selalu baik, tepat, dan sempurna. Saudara harus memutuskan untuk mengikuti ketujuh prinsip ini untuk memiliki hubungan yang sukses dengan lawan jenis. Bagi ayah, ajarilah anak-anak mengenai kebenaran ini sejak sekarang. 

APLIKASI
Diskusikanlah masing-masing poin yang sudah anda pelajari di kelas dan jadikan itu bagian dari kehidupan pribadi dan keluarga anda.
Mintalah siswa untuk bertobat jika ada yang tidak mereka lakukan sesuai dengan Firman Tuhan dan minta pengampunan dari Tuhan untuk memulai kembali kehidupan yang baru.

TUGAS SISWA
Buatlah kolom perbandingan ketujuh prinsip tersebut yang sudah ditetapkan oleh Tuhan dengan apa yang sudah anda terapkan dalam kehidupan pribadi anda.

Kuisioner untuk studi lebih jauh
1.  Berdasarkan Markus 10:9, apakah tujuan Allah bagi hidup anda dalam area emosional?
__________________________________________________________________________________
______________________________________________________________

2.    Sebutkanlah empat cara untuk menghindari hubungan yang tidak sesuai dengan kehendak Allah. Sebutkan ayat yang sesuai!
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
________________________________

3.     Periksalah hidup anda dan cari dasar alkitabiah yang berkaitan dengan masalah-masalah di bawah ini:
a)     Harapan apa yang anda miliki terhadap pasangan hidup anda?
____________________________________________________________________________________________
b)     Apakah harapan tersebut sama dengan harapan-harapan Allah?
____________________________________________________________________________________________
c)     Dengan siapa anda menghabiskan waktu yang paling banyak?
____________________________________________________________________________________________
d)     Siapa anda di dalam Kristus?
____________________________________________________________________________________________
e)     Sikap apakah yang dapat menunjukkan bahwa anda menghargai tubuh anda sendiri?
____________________________________________________________________________________________



Post a Comment

0 Comments