AYAT KUNCI
Markus 16:16
REFERENSI BACAAN ALKITAB
Matius 3:16-17 Galatia 3:27
Roma 6:3,5 1 Korintus 12:13
Kisah Para Rasul 10:47-48 Kisah Para Rasul 8:12,36-38
Kisah Para Rasul 16:31-34 Lukas 3:12
TUJUAN
Untuk mengetahui prinsip baptisan air dan berkat yang terkandung di dalamnya.
Untuk memahami persyaratan yang diperlukan dan hal-hal yang berkaitan dengan baptisan.
PENGEMBANGAN MATERI
PENTINGNYA BAPTISAN
“Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan.”(Markus 16:16a). Tuhan adalah setia pada perjanjianNya, dan baptisan merupakan salah satu cara Tuhan membangun ikatan dan membuat perjanjian dengan umatNya. Di masa Perjanjian Lama Ia mengikat perjanjian dengan manusia melalui sunat, sedangkan di masa Perjanjian Baru, saat dengan hadirnya Yesus ke dunia, Allah memeteraikan iman dan komitmen manusia kepada Dia melalui baptisan air.
YESUS MEMBERI TELADAN
Sebelum memulai pelayanan, Tuhan Yesus Kristus datang ke sungai Yordan untuk dibaptis. Yohanes Pembaptis merasa tersentak oleh kerendahan hatiNya dan berusaha mencegah niatNya, tapi Yesus menjawab: “Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah.” (Matius 3:15)
Melalui pernyataan Yesus tersebut Allah menetapkan sebuah standar bahwa baptisan air merupakan dasar kekristenan dalam penggenapan kehendak (versi bahasa Inggris: kebenaran) Allah. Sesudah Yesus dibaptis, terjadi tiga peristiwa:
- Langit terbuka
- Roh Kudus dalam rupa burung merpati turun ke atasNya
- Terdengar suara dari langit: “Inilah AnakKu yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan”
- Langit akan terbuka, artinya hubungan antara Allah dengan manusia yang hilang akibat dosa kini dipulihkan dalam Yesus Kristus. Maka sekarang Allah berkenan menemui kita dan memenuhkan semua kebutuhan anak-anakNya dengan kelimpahan surgawi
- Roh Kudus dicurahkan dan dipenuhkan. Sama seperti Yesus menerima kepenuhan Roh Kudus setelah baptisan air, maka seseorang yang mau taat untuk menerima baptisan air seperti yang dilakukan Yesus akan menerima kuasa yang sama yang diterima Tuhan Yesus dari Allah Bapa. “Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus.” (Galatia 3:27)
- Diangkat menjadi AnakNya. Setelah dibaptis, Bapa akan berkata kepada pribadi kita masing-masing: “Engkaulah anakKu yang Kukasihi dan Aku berkenan kepadamu”. Perkataan ini mendatangkan rasa aman seumur hidup karena kita tahu dan dapat merasakan betapa Bapa begitu mengasihi kita.
Baptisan melambangkan penguburan
Tuhan tidak meminta kita untuk mati disalibkan seperti Yesus, karena ketika Ia berada di kayu salib Ia menanggung semua kesalahan, dosa dan kutuk yang seharusnya kita tanggung. Saat ini, karena Ia telah mengerjakannya secara sempurna di bukit Golgota, yang Ia inginkan ialah agar kita mengikuti teladan baptisanNya, yang setara dengan kematianNya di kayu salib, sebagai lambing bahwa kita meninggalkan seluruh sifat kedagingan kita untuk dikuburkan dalam-dalam.
BAPTISAN ADALAH PERINTAH ALLAH
Sebelum naik ke surga, Yesus berkata kepada para murid: “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 28:19-20)
Allah sendiri yang memerintahkannya.
Ada beberapa perintah harus dilakukan oleh murid Kristus melalui pernyataan tersebut:
- Menjadikan semua bangsa sebagai murid
- Membaptis mereka dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus
- Mengajarkan mereka untuk melakukan segala sesuatu yang telah Yesus perintahkan
- Memberikan mereka kepastian bahwa Ia menyertai kita senantiasa sampai akhir zaman
BAPTISAN DILAKUKAN SETELAH PERTOBATAN
Setelah orang-orang Yahudi mendengarkan khotbah Petrus yang penuh dengan urapan pada hari Pentakosta, hati mereka sangat terharu dan bertanya kepada rasul-rasul: “Apa yang seharusnya kami lakukan?” Petrus menjawab: “Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.” (Kisah Para Rasul 2:38)
Petrus mengajak mereka untuk melakukan:
Pertobatan
Mereka sangat mengerti apa maksud ucapan Petrus, yaitu agar mereka mengarahkan hati kepada Allah dan mulai melangkah di jalan yang benar setelah meninggalkan kejahatan.
Baptisan masing-masing
Baptisan air merupakan ikatan perjanjian dengan Tuhan, jadi ini adalah keputusan pribadi dan tidak boleh dipengaruhi oleh siapapun juga. Setiap orang yang percaya kepada Yesus harus masuk dalam ikatan perjanjian ini dengan pemahaman dan kesadaran penuh bahwa meskipun kita selayaknya dihukum mati tapi Yesus tidak menuntut kematian kita melainkan cukup dengan baptisan air sebagai lambang penguburan hidup lama.
Kerinduan untuk menerima kepenuhan Roh Kudus
Roh Kudus adalah Pribadi yang mengerjakan dan mengatur segala sesuatu yang ada di alam semesta, dan Allah mempercayakanNya kepada orang-orang beriman sebagai harta yang tak ternilai dan harus dijaga seperti mutiara yang sangat berharga.
KEPUTUSAN UNTUK DIBAPTIS HARUS SEGERA DIAMBIL SEGERA SETELAH PERCAYA
“Tetapi sekarang mereka percaya kepada Filipus yang memberitakan Injil tentang Kerjaaan Allah dan tentang nama Yesus Kristus, dan mereka memberi diri mereka dibaptis, baik laki-laki maupun perempuan.” (Kisah Para Rasul 8:12)
Filipus adalah salah seorang murid, yang memberitakan Injil kepada seorang pembesar Sri Kandake, ratu negeri Etiopia. Oleh perkataan Filipus maka ia pun percaya bahwa kitab-kitab yang dibacanya adalah Firman Tuhan dan bahwa Yesus adalah Mesias. Segera setelah itu, ia meminta untuk dibaptis. Satu-satunya hal yang Filipus perlukan adalah pengakuan imannya.
BAPTISAN BUKAN HANYA UNTUK ORANG YAHUDI
Petrus sedang mengajarkan Injil Kristus di rumah Kornelius dan ketika ia masih berbicara, kuasa Roh Kudus turun ke atas semua orang yang mendengarkan pemberitaan itu.
Mereka penuh dengan Roh Kudus
“’Bolehkah orang mencegah untuk membaptis orang-orang ini dengan air, sedangkan mereka telah menerima Roh Kudus sama seperti kita?’ Lalu ia menyuruh mereka dibaptis dalam nama Yesus Kristus. Kemudian mereka meminta Petrus, supaya ia tinggal beberapa hari lagi bersama-sama dengan mereka.” (Kisah Para Rasul 10:47-48)
Melalui pengalaman tersebut, Petrus mengerti bahwa:
Allah ada di pihak mereka
Petrus menarik sebuah kesimpulan: jika Allah mengijinkan orang-orang ini bersama dengan kami dan bahkan memberikan hal yang sama yang ada pada kami, siapa yang dapat menggugat keputusanNya?
Ia harus segera bertindak
Petrus tidak memerlukan pendapat dari orang-orang Yahudi. Ia segera bertindak sesuai iman dan membuang pembatas yang memisahkan bangsa Yahudi dengan bangsa kafir melalui baptisan.
Ia menguatkan mereka
Petrus tinggal bersama mereka selama beberapa hari untuk mengajarkan lebih lanjut mengenai iman kekristenan
BAPTISAN DAPAT DILAKUKAN PADA SELURUH ANGGOTA KELUARGA
“Ia mengantar mereka ke luar, sambil berkata: ‘Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?’ Jawab mereka: ‘Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.’ Lalu mereka memberitakan firman Tuhan kepadanya dan kepada semua orang yang ada di rumahnya. Pada jam itu juga kepala penjara itu membawa mereka dan membasuh bilur mereka. Seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis. Lalu ia membawa mereka ke rumahnya dan menghidangkan makanan kepada mereka. Dan ia sangat bergembira, bahwa ia dan seisi rumahnya telah menjadi percaya kepada Allah.” (Kisah Para Rasul 10:30-34)
Peristiwa ini memberikan kebenaran bahwa:
- Keselamatan satu orang akan menjadi keselamatan seisi rumahnya
- Firman Tuhan diberitakan ke seluruh keluarga
- Semua orang yang ada di rumahnya menerima baptisan
- Rumahnya dijadikan tempat pelayanan
SETELAH DIBAPTIS HARUS ADA BUAH PERTOBATAN
Ketika orang banyak datang kepada Yohanes Pembaptis untuk dibaptis, ia berkata dengan tegas: “Jadi hasilkanlah buah-buah yang sesuai dengan pertobatan.” (Lukas 3:8)
Buah pertobatan dapat dilihat dari ucapan dan perbuatan. Yohanes Pembaptis memberikan wujud nyata buah pertobatan ketika orang banyak itu menanyakannya kepadanya:
- Kemurahan hati. “Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat juga demikian.” (ayat 11)
- Kejujuran; ini dikatakannya sebagai jawaban atas pertanyaan pemungut cukai. “Jangan menagih lebih banyak dari pada yang telah ditentukan bagimu.” (ayat 13)
- Jangan ada kata keluhan; ini ditujukannya kepada para prajurit. “Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanah dirimu dengan gajimu.” (ayat 14)
Yesus, yang sama sekali tidak berdosa, telah memenuhkan kehendak Allah mengenai baptisan selam. Maka kita, yang memerlukan keubahan dan pemulihan hidup di dalam Dia, tentu perlu mengikuti teladanNya sehingga bisa menerima dan menikmati berkat-berkat yang telah disiapkannya bagi orang-orang yang mau melakukan firmanNya.
APLIKASI
Buatlah komitmen untuk menerima baptisan air dan segera lakukan.
MATERI DISKUSI
1. Baca, salin dan jelaskan ayat Alkitab dalam Injil Markus 16:16
Contoh jawaban:
“Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan.”
Satu-satunya cara memperoleh keselamatan adalah dengan percaya kepada Tuhan Yesus dan memberi diri dibaptis.
2. Apa yang terjadi setelah Yesus dibaptis, bandingkan dengan apa yang terjadi pada seseorang percaya yang mau dibaptis seperti Dia.
Contoh jawaban:
Yesus Orang percaya
-langit terbuka -pemulihan hubungan dengan Bapa
-Roh Kudus seperti merpati turun atasNya -menerima kuasa rohani
-terdengar suara Bapa dari langit -dijadikan anak Allah
3. Baptisan merupakan perintah Allah karena ….
Contoh jawaban:
Yesus sendiri yang memberikan teladan dan Amanat Agung untuk menjadikan semua bangsa muridNya dan membaptis mereka.
4. Kapan seseorang harus menerima baptisan air?
Contoh jawaban:
Segera setelah percaya dan menerima Yesus
5. Berdasarkan Kisah Para Rasul 16:30-34, baptisan ialah untuk orang yang …
Contoh jawaban:
Percaya bahwa Yesus Kristus ialah Tuhan
6. Jika Anda belum dibaptis air, daftarkan diri di Gereja di mana Anda digembalakan.
0 Comments