7. PEMIMPIN DAN KELUARGANYA

REFERENSI DASAR ALKITABIAH
1 Timotius 3:1-7

DASAR ALKITAB
Kisah Para Rasul 26:18 
Mazmur 127:1        
Kolose 2:14    
Ulangan 27:15
Yesaya 61:4        
Kejadian 27:13
Kejadian 27:46
Ratapan 5:7
Kejadian31:32
Kejadian 35:16-21
           
AYAT KUNCI
“Demikian juga diaken-diaken haruslah orang terhormat, jangan bercabang lidah, jangan penggemar anggur, jangan serakah. Melainkan orang yang memelihara rahasia iman dalam hati nurani yang suci. Mereka juga harus diuji dahulu, baru ditetapkan dalam pelayanan itu setelah ternyata mereka tak bercacat. Demikian pula istri-istri hendaklah orang terhormat, jangan pemfitnah, hendaklah dapat menahan diri dan dapat dipercayai dalam segala hal. Diaken haruslah suami dari satu istri dan mengurus anak-anaknya dan keluarganya dengan baik. Karena mereka yang melayani dengan baik beroleh kedudukan yang baik sehingga dalam iman kepada Kristus Yesus mereka dapat bersaksi dengan leluasa.” (1 Timotius 3:8-13)

TUJUAN
Agar siswa memiliki keyakinan penuh bahwa Allah menginginkan keluarga yang kudus dan bahwa tujuan utama gereja adalah pemulihan keluarga untuk menyelamatkan bangsa.

PENGEMBANGAN MATERI

RUMAH TANGGA PEMIMPIN (1 Timotius 3:1-7)
Rasul Paulus memberikan persyaratan yang penting yang harus nampak dalam kehidupan setiap pemimpin:
  • Terhadap celaan: ia harus tidak bersalah
  • Suami dari satu istri: ia memiliki pernikahan yang konsisten
  • Keseimbangan: Ia tahu bagaimana menjaga segala sesuatu tetap seimbang sebagai suami, ayah, dan pemimpin, sebagai murid, dan sebagai pengusahaataupun karyawan.
  • Pengendalian diri: ia tahu kapan saatnya bicara dan kapan waktunya diam, memiliki kemampuan mengatasi setiap kesulitan.
  • Dihormati: ia mempunyai cita rasa yang baik, menciptakan atmosfer yang bermutu. 
  • Cakap mengajar: seorang murid yang baik akan menjadi guru yang baik, ia mencintai apa yang ia lakukan.
  • Tidak ketagihan pada anggur: ia tahu bagaimana mengendalikan keinginannya, terlatih menguasai dirinya.
  • Perselisihan: ia tidak memaksakan doktrinnya dengan kekerasan, tetapi membiarkan Roh Kudus bekerja.
  • Tidak serakah akan uang: ia tidak tergoda oleh kilau emas, tahu bagaimana menantikan Tuhan.
  • Ramah: ia memiliki karunia untuk melayani dan lebih mementingkan orang lain.
  • Lembut: ia selalu tenang dan tidak temperamental/mudah marah.
  • Tidak tamak: ia mengasihi Allah sepenuh akal budi, segenap jiwa, dan dengan seluruh kekuatannya dan karena ini ia tidak mengijinkan uang menjadi berhala dalam hatinya.
  • Ia mengatur rumah tangganya dengan baik: ia tahu dan menerapkan prinsip-prinsip Alkitab sehingga seluruh keluarganya terlibat dalam pelayanan.
  • Bukan seorang petobat baru: ia mengikuti setiap proses untuk melatih diri, tahu bagaimana bekerja di bawah arahan pemimpinnya. 
  • Harus memiliki reputasi yang baik: perbuatannya berbicara lebih keras daripada perkataannya.
A. Mengijinkan Yesus membangun rumah tangga saudara
“Jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan Tuhan yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.” (Mazmur 127:1)
Krisis keluarga muncul karena kita sudah melupakan sejumlah elemen yang sederhana tapi penting. Tidak tahu bagaimana mendidik anak-anak, tidak menghormati pasangan, hidup dengan kebencian dan tidak mau memaafkan; keegoisan, keangkuhan, dan kesia-siaan hidup adalah hal-hal yang mempengaruhi banyak keluarga. Namun yang terburuk dari semuanya adalah tidak menyertakan Allah dalam rumah tangga dan ingin membangun keluarga dengan kekuatan sendiri. 
Segala usaha yang dikerjakan tanpa Allah adalah sia-sia.Orangtua dapat membawa anak-anaknya kepada keselamatan atau kepada kejatuhan, kepada keberhasilan atau kepada kegagalan, kepada kelimpahan atau kepada kemiskinan, kepada berkat atau kepada aib. Satu hal yang pasti dan mutlak adalah bahwa orangtua bertanggung jawab membesarkan anak-anaknya dalam takut akan Allah.

B.    Membatalkan tuduhan/dakwaan(Kolose 2:14)
Banyak konflik keluarga berakar dari rumah tangga orangtua:
  • Oleh karena dosa yang diwariskan dari orangtua: ayah yang berdosa sudah meninggal, maka anak-anaklah yang menanggung akibatnya (Ratapan 5:7)
  • Oleh karena penyembahan berhala (Ulangan 27:15)
  • Oleh karena perkataan yang diucapkan orangtua kepada anak. Apa yang saudara ucapkan akan saudara alami (Markus 11:23b)
  • Menanggung kesalahan orang lain. Ribka menerima kutuk anaknya.  “Akulah yang menanggung kutuk itu, anakkku...”
  • Oleh karena perkataan negatif. Ribka berkata kepada Ishak, “Aku telah jemu hidup... apa gunanya aku hidup lagi?” (Kejadian 27:46)
  • Oleh karena perkataan yang diucapkan oleh pasangan. “Pada siapa engkau menemui dewa-dewamu itu, janganlah ia hidup lagi”(Kejadian 31:32). Yakub tidak menyadarinya, tetapi ia sedang menaruh kutuk atas istrinya yang sangat ia cintai. Dan karena inilah ia meninggal saat melahirkan anaknya, Benyamin. (Kejadian 35:16-21).
Semua perkataan ini menjadi tuduhan/dakwaan yang menyerang kita dalam alam roh dan menjadi dasar bagi musuh untuk mengambil alih kepemilikan kita dan untuk menyerang kita. Dalam karya penebusan Yesus Kristus, semuanya dibatalkan dan kuasa iblis yang bekerja melalui hal-hal tersebut dilucuti dan dipertontonkan secara umum di kayu salib di bukit Kalvari. Agar saudara mengalami kelepasan yang sempurna, saudara perlu mengenali tuduhan dan dakwaan terhadap saudara.Untuk  mengalami pertobatan yang sejati dalam hal ini, akui semua dosa saudara kepada Allah, patahkan kutuk yang masuk melalui dosa tersebut, dan dengan tindakan iman visualisasikan bahwa kutuk tersebut telah disingkirkan dari kehidupan pribadi dan kehidupan keluarga saudara. Saudara juga bisa meminta Allah untuk memberikan kebalikannya.

C. Kasih karunia yang dipulihkan (Yesaya 61:4)
Salah satu aspek penting dari pelayanan Yesus adalah pemulihan.
  • Membawa pemulihan di perjamuan nikah. KehadiranNya dalam pesta pernikahan di Kana, Galilea, menunjukkan bahwa pasangan suami istri harus menyatukan hidup mereka dengan benar: melalui pernikahan yang kudus.
  • Memulihkan kesehatan mereka yang sakit.
  • Memulihkan mereka yang buta.
  • Memulihkan kesehatan mental mereka yang terganggu.
  • Memulihkan kehormatan mereka yang terbuang oleh masyarakat.
  • Membawa terang kepada mereka yang di tengah kegelapan.
  • Membawa kehidupan di tengah kematian.
  • Mengajarkan bahasa kasih.
  • Membuka pintu pengharapan bagi mereka yang putus asa.
D.    Yesus memberi amanat supaya kita melanjutkan apa yang Ia kerjakan
“Untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku, memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan.” (Kisah Para Rasul 26:18)

KESIMPULAN
Seseorang yang dilatih untuk terjun ke dalam pelayanan harus meminta Allah untuk memakai mereka dengan cara yang khusus untuk memulihkan keluarganya dan rumah tangga kerabat dan para muridnya. Dan supaya kehidupan dan kepemimpinan mereka menjadi mata air yang menginspirasi banyak orang.

APLIKASI
Yakinkanlah bahwa sudah tidak ada lagi tuduhan yang menyerang keluarga saudara. Jaga kehidupan doa agar saudara peka terhadap petunjuk ilahi, di mana Allah bisa menyingkapkan kebutuhan-kebutuhan keluarga saudara sehingga bisa berdoa bagi mereka dengan efektif.   

TUGAS SISWA
Buatlah daftar anggota keluarga yang bukan orang percaya. Identifikasi dakwaan apa yang mungkin menyerang mereka sehingga saudara bisa mematahkannya dengan iman dan mendeklarasikan keselamatan bagi keluarga saudara.

KUISIONER UNTUK STUDI LEBIH JAUH

1.     Berdasarkan Alkitab, apa tujuan Allah saat menciptakan keluarga?  
__________________________________________________________________________________________________________________________________________

2.    Apakah persyaratan utama bagi setiap pemimpin (1 Timotius 3:1-7)?
__________________________________________________________________________________________________________________________________________

3.    Bagaimana cara saya mengijinkan Allah membangun rumah tangga saya sesuai dengan Mazmur 127?
__________________________________________________________________________________________________________________________________________

4.    Dari mana asal konflik yang sering terjadi dalam rumah tangga?
__________________________________________________________________________________________________________________________________________

5.    Berdasarkan Yesaya 61:4, bagaimanakah saya bisa memulihkan keluarga?
__________________________________________________________________________________________________________________________________________

6.    Jelaskan sesuai dengan Kisah Para Rasul 26:18 : Allah memberikanamanat kepada kita untuk
__________________________________________________________________________________________________________________________________________

Post a Comment

0 Comments