AYAT KUNCI
1 Tesalonika 5:24
REFERENSI BACAAN ALKITAB
Kejadian 25:23 Roma 8:5-8
Mazmur 73:27 Roma 8:9-11
Yeremia 1:5 Kejadian 25:32
Matius 4:3-4 Ayub 2:4
Ibrani 12:16-17 Kejadian 32:26
2 Korintus 12:9 Ester 5:2-3
Roma 12:2 2 Korintus 3:18
2 Yohanes 2:17
TUJUAN
Untuk mengetahui perbedaan manusia daging dan manusia rohani.
Untuk mengerti dan mempraktekkan bagaimana menggerakkan tangan Tuhan dengan doa.
Untuk menggunakan doa sebagai media penyembuhan dan pemulihan manusia rohani.
PENGEMBANGAN MATERI
Meskipun saya sudah mulai rajin membaca Alkitab sejak beberapa bulan lalu tapi saya masih belum mengenal Yesus secara pribadi dan masih menjadi hamba dosa dan kejahatan. Sampai pada suatu malam, sebuah pemikiran muncul di kepala saya, yang saya sadari kemudian bahwa hal itu hanya bisa berasal dari Roh Kudus: “Bisakah kejahatan membawa sesuatu yang baik?” Saya menjawab: “Tidak ada satu pun hal baik yang bisa dihasilkan oleh hal yang jahat.” Lalu sebuah pemikiran yang lain datang: “Cobalah berdoa, lihatlah jawaban apa yang akan kamu terima.” Saya merasa tersadarkan dan berkata pada diri sendiri: “Tidak ada salahnya kalau saya mencoba berdoa.” Malam itu juga saya langsung memutuskan untuk bertemu dengan Tuhan. Keesokan harinya saya sedang berada di ruang keluarga untuk membuka hati kepada Yesus agar Ia menguasai hidup saya sepenuhnya. Di malam harinya saya melihat Yesus datang ke dalam diri saya; Ia mengubahkan hati saya dan memenuhkan saya dengan Roh Kudus.
Kehendak Allah datang ke dalam hidup saya sebagai benih, yaitu melalui sebuah pemikiran, yang jatuh ke tanah yang baik sehingga menghasilkan buah pertobatan. Jika saja saya mengijinkan keraguan bekerja maka benih itu tidak akan tumbuh dan berbuah bagi saya, saya akan berada jauh dari kehendak Tuhan dan panggilanNya. Paulus berkata: “Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya.” (1 Tesalonika 5:24)
1. Manusia Daging
“Dua bangsa ada dalam kandunganmu, dan dua suku bangsa akan berpencar dari dalam rahimmu; suku bangsa yang satu akan lebih kuat dari yang lain, dan anak yang tua akan menjadi hamba kepada anak yang muda.” (Kejadian 25:23)
Ribka merasakan ketidaknyamanan akibat kedua janin yang saling bertolak-tolakan di dalam rahimnya. Tapi ia pergi meminta petunjuk Tuhan ketika merasa tak sanggup lagi dan merasa ingin mati saja.
Yakub menggambarkan manusia rohani, Esau menggambarkan manusia daging
“Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. Karena keingingan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya. Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.” (Roma 8:5-8) Kehendak Allah ada pada orang-orang yang mau hidup menurut Roh. Manusia daging ialah orang yang mengandalkan diri sendiri dan mengabaikan Allah karena ia tahu bahwa Allah tidak berkenan atas perbuatannya, ia lebih suka jauh dari Tuhan.
Ciri-ciri manusia daging adalah :
- Memikirkan hal-hal yang dari daging
- Melakukan hal-hal yang membawa kepada maut
- Berseteru terhadap Allah
- Memberontak dan tidak mau tunduk kepada hukum Allah
Para pelaku kejahatan merupakan pemberontak, dan oleh sebab pemberontakannya maka mereka akan mengalami kematian rohani (Mazmur 73:27).
2. Manusia Rohani
“Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus. Tetapi jika Kristus ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh karena kebenaran. Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh RohNya, yang diam di dalam kamu.” (Roma 8:9-11)
Ciri-ciri manusia rohani adalah :
- Hidup menurut Roh, artinya berserah penuh kepada kehendak Allah
- Hidup dengan kebenaran dan iman; ini dapat terjadi jika manusia rohani mengalahkan sifat-sifat kedagingannya
- Roh Kristus diam di dalam dirinya
Tuhan mengenal kita jauh sebelum kita dilahirkan; Ia membawa kita ke dalam dunia ini dengan misi khusus. “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.” (Yeremia 5:1)
3. Bebas Memilih
“Tetapi kata Yakub: Juallah dahulu kepadaku hak kesulunganmu. Sahut Esau: Sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?” (Kejadian 25:31-32)
Keputusan Esau untuk menjual hak kesulungannya bukanlah sebuah paksaan dari Tuhan. Ia memberi kebebasan penuh kepada manusia untuk menentukan pilihannya sendiri. Perbuatan manusia ditentukan oleh pikirannya. Esau diperhadapkan antara dua pilihan: keinginan daging atau hak kesulungan yang dapat memberinya berkat Abraham dan ayahnya, Ishak. Jika saja ia memilih hak kesulungannya maka Tuhan akan dipanggil sebagai “Allah Abraham, Ishak dan Esau”. Tapi ia berpikir bahwa hak kesulungannya tak berarti sehingga ia mengabaikannya. Pemikiran itu datang seketika ia dicobai, di mana pencobaan itu berusaha mengelabuhinya: “Apa gunanya memiliki hak kesulungan? Lebih baik kau jual sebelum kau mati kelaparan.” Bandingkan dengan pengalaman Tuhan Yesus ketika dicobai iblis di padang gurun untuk mengubah batu menjadi roti. Jawaban yang diberikanNya adalah: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” (Matius 4:3-4). Strategi yang digunakan iblis untuk mencobai kita ialah dengan menaburkan benih pemikiran di kepala kita, yang sama artinya dengan memberi umpan agar ia dapat mengendalikan hidup kita. Ia memakai prinsip lama yang juga digunakannya pada Ayub: “Orang akan memberikan segala yang dipunyainya ganti nyawanya.” (Ayub 2:4)
Manusia dipikat dengan keinginan dagingnya untuk membutakan mata rohaninya dan ditutup pikirannya agar tidak bisa mendengarkan suara Allah. Si pencoba membawa kita untuk bertindak bodoh sehingga pada akhirnya ia bisa menguasai kita. Penulis kitab Ibrani memperingatkan: “Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan. Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.” (Ibrani 12:16-17)
4. Menggerakkan Tangan Tuhan
“Lalu kata orang itu: Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing. Sahut Yakub: Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku.” (Kejadian 32:26)Yakub sangat ketakutan saat mengetahui bahwa Esau akan datang kepadanya. Ia teringat ancaman Esau untuk membunuhnya dan menjadi gentar. Lalu hatinya terdorong untuk mencari perlindungan dalam doa. Ini merupakan pergumulan yang hebat baginya; ia memikirkan apakah Allah akan ada di pihaknya atau dia akan mengalami kekalahan. Sekalipun ia bergumul hebat, tapi pada akhirnya ia mengalami kelegaan dalam hatinya. Ia memberi nama yang menarik untuk tempat bergumul dengan Allah: Pniel, yang berarti “berhadapan muka dengan Allah”. Segala kekuatirannya menghilang; ketakutannya lenyap, rasa tertekan dan keputusasaan sudah tidak ada lagi. Sekarang ia merasa damai dan percaya diri, seolah-olah ia berada bersama kawanan malaikat yang beribu-ribu jumlahnya. Keesokan harinya, ketika ia bertemu dengan kakaknya, ia dapat menguasai keadaan dengan baik karena sepanjang malam ia telah menang dalam pergumulannya untuk memperoleh berkat (Kejadian 33:4).
Sebenarnya, hal apakah yang mengubah sikap Esau sedemikian rupa? Ini adalah mujizat yang dihasilkan oleh doa. Ya, doa mengubah segala sesuatu. Apa yang ia alami di dunia roh saat ia berdoa terwujud menjadi kenyataan saat ia bertemu Esau. Ia berkata kepada Easu: ”Melihat mukamu serasa melihat wajah Allah, dan engkau berkenan menyambut aku”. Yang ia maksudkan adalah: “Semalam aku mengalami hal yang sama ketika berdoa, aku merasakan perkenanan yang sama yang aku rasakan saat ini”.
Untuk mengetahui perbedaan manusia daging dan manusia rohani.
Untuk mengerti dan mempraktekkan bagaimana menggerakkan tangan Tuhan dengan doa.
Untuk menggunakan doa sebagai media penyembuhan dan pemulihan manusia rohani.
PENGEMBANGAN MATERI
Meskipun saya sudah mulai rajin membaca Alkitab sejak beberapa bulan lalu tapi saya masih belum mengenal Yesus secara pribadi dan masih menjadi hamba dosa dan kejahatan. Sampai pada suatu malam, sebuah pemikiran muncul di kepala saya, yang saya sadari kemudian bahwa hal itu hanya bisa berasal dari Roh Kudus: “Bisakah kejahatan membawa sesuatu yang baik?” Saya menjawab: “Tidak ada satu pun hal baik yang bisa dihasilkan oleh hal yang jahat.” Lalu sebuah pemikiran yang lain datang: “Cobalah berdoa, lihatlah jawaban apa yang akan kamu terima.” Saya merasa tersadarkan dan berkata pada diri sendiri: “Tidak ada salahnya kalau saya mencoba berdoa.” Malam itu juga saya langsung memutuskan untuk bertemu dengan Tuhan. Keesokan harinya saya sedang berada di ruang keluarga untuk membuka hati kepada Yesus agar Ia menguasai hidup saya sepenuhnya. Di malam harinya saya melihat Yesus datang ke dalam diri saya; Ia mengubahkan hati saya dan memenuhkan saya dengan Roh Kudus.
Kehendak Allah datang ke dalam hidup saya sebagai benih, yaitu melalui sebuah pemikiran, yang jatuh ke tanah yang baik sehingga menghasilkan buah pertobatan. Jika saja saya mengijinkan keraguan bekerja maka benih itu tidak akan tumbuh dan berbuah bagi saya, saya akan berada jauh dari kehendak Tuhan dan panggilanNya. Paulus berkata: “Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya.” (1 Tesalonika 5:24)
1. Manusia Daging
“Dua bangsa ada dalam kandunganmu, dan dua suku bangsa akan berpencar dari dalam rahimmu; suku bangsa yang satu akan lebih kuat dari yang lain, dan anak yang tua akan menjadi hamba kepada anak yang muda.” (Kejadian 25:23)
Ribka merasakan ketidaknyamanan akibat kedua janin yang saling bertolak-tolakan di dalam rahimnya. Tapi ia pergi meminta petunjuk Tuhan ketika merasa tak sanggup lagi dan merasa ingin mati saja.
Yakub menggambarkan manusia rohani, Esau menggambarkan manusia daging
“Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. Karena keingingan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya. Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.” (Roma 8:5-8) Kehendak Allah ada pada orang-orang yang mau hidup menurut Roh. Manusia daging ialah orang yang mengandalkan diri sendiri dan mengabaikan Allah karena ia tahu bahwa Allah tidak berkenan atas perbuatannya, ia lebih suka jauh dari Tuhan.
Ciri-ciri manusia daging adalah :
- Memikirkan hal-hal yang dari daging
- Melakukan hal-hal yang membawa kepada maut
- Berseteru terhadap Allah
- Memberontak dan tidak mau tunduk kepada hukum Allah
Para pelaku kejahatan merupakan pemberontak, dan oleh sebab pemberontakannya maka mereka akan mengalami kematian rohani (Mazmur 73:27).
2. Manusia Rohani
“Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus. Tetapi jika Kristus ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh karena kebenaran. Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh RohNya, yang diam di dalam kamu.” (Roma 8:9-11)
Ciri-ciri manusia rohani adalah :
- Hidup menurut Roh, artinya berserah penuh kepada kehendak Allah
- Hidup dengan kebenaran dan iman; ini dapat terjadi jika manusia rohani mengalahkan sifat-sifat kedagingannya
- Roh Kristus diam di dalam dirinya
Tuhan mengenal kita jauh sebelum kita dilahirkan; Ia membawa kita ke dalam dunia ini dengan misi khusus. “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.” (Yeremia 5:1)
3. Bebas Memilih
“Tetapi kata Yakub: Juallah dahulu kepadaku hak kesulunganmu. Sahut Esau: Sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?” (Kejadian 25:31-32)
Keputusan Esau untuk menjual hak kesulungannya bukanlah sebuah paksaan dari Tuhan. Ia memberi kebebasan penuh kepada manusia untuk menentukan pilihannya sendiri. Perbuatan manusia ditentukan oleh pikirannya. Esau diperhadapkan antara dua pilihan: keinginan daging atau hak kesulungan yang dapat memberinya berkat Abraham dan ayahnya, Ishak. Jika saja ia memilih hak kesulungannya maka Tuhan akan dipanggil sebagai “Allah Abraham, Ishak dan Esau”. Tapi ia berpikir bahwa hak kesulungannya tak berarti sehingga ia mengabaikannya. Pemikiran itu datang seketika ia dicobai, di mana pencobaan itu berusaha mengelabuhinya: “Apa gunanya memiliki hak kesulungan? Lebih baik kau jual sebelum kau mati kelaparan.” Bandingkan dengan pengalaman Tuhan Yesus ketika dicobai iblis di padang gurun untuk mengubah batu menjadi roti. Jawaban yang diberikanNya adalah: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” (Matius 4:3-4). Strategi yang digunakan iblis untuk mencobai kita ialah dengan menaburkan benih pemikiran di kepala kita, yang sama artinya dengan memberi umpan agar ia dapat mengendalikan hidup kita. Ia memakai prinsip lama yang juga digunakannya pada Ayub: “Orang akan memberikan segala yang dipunyainya ganti nyawanya.” (Ayub 2:4)
Manusia dipikat dengan keinginan dagingnya untuk membutakan mata rohaninya dan ditutup pikirannya agar tidak bisa mendengarkan suara Allah. Si pencoba membawa kita untuk bertindak bodoh sehingga pada akhirnya ia bisa menguasai kita. Penulis kitab Ibrani memperingatkan: “Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan. Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.” (Ibrani 12:16-17)
4. Menggerakkan Tangan Tuhan
“Lalu kata orang itu: Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing. Sahut Yakub: Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku.” (Kejadian 32:26)Yakub sangat ketakutan saat mengetahui bahwa Esau akan datang kepadanya. Ia teringat ancaman Esau untuk membunuhnya dan menjadi gentar. Lalu hatinya terdorong untuk mencari perlindungan dalam doa. Ini merupakan pergumulan yang hebat baginya; ia memikirkan apakah Allah akan ada di pihaknya atau dia akan mengalami kekalahan. Sekalipun ia bergumul hebat, tapi pada akhirnya ia mengalami kelegaan dalam hatinya. Ia memberi nama yang menarik untuk tempat bergumul dengan Allah: Pniel, yang berarti “berhadapan muka dengan Allah”. Segala kekuatirannya menghilang; ketakutannya lenyap, rasa tertekan dan keputusasaan sudah tidak ada lagi. Sekarang ia merasa damai dan percaya diri, seolah-olah ia berada bersama kawanan malaikat yang beribu-ribu jumlahnya. Keesokan harinya, ketika ia bertemu dengan kakaknya, ia dapat menguasai keadaan dengan baik karena sepanjang malam ia telah menang dalam pergumulannya untuk memperoleh berkat (Kejadian 33:4).
Sebenarnya, hal apakah yang mengubah sikap Esau sedemikian rupa? Ini adalah mujizat yang dihasilkan oleh doa. Ya, doa mengubah segala sesuatu. Apa yang ia alami di dunia roh saat ia berdoa terwujud menjadi kenyataan saat ia bertemu Esau. Ia berkata kepada Easu: ”Melihat mukamu serasa melihat wajah Allah, dan engkau berkenan menyambut aku”. Yang ia maksudkan adalah: “Semalam aku mengalami hal yang sama ketika berdoa, aku merasakan perkenanan yang sama yang aku rasakan saat ini”.
5. Bersandar Kepada Tuhan
“Lalu tampaklah kepadanya matahari terbit, ketika ia telah melewati Pniel; dan Yakub pincang karena pangkal pahanya.” (Kejadian 32:31) Yakub selalu berhasil dalam segala hal yang ia inginkan, dan ia melakukannya semua dengan caranya sendiri. Tapi pengalaman malam itu mengubah hidupnya secara radikal. Salah satu hal yang dialaminya ialah ia dibuat menjadi pincang. Artinya sejak saat itu Yakub harus bersandar pada tongkat. Hal ini menggambarkan kehidupan oleh iman, di mana yang penting bukanlah kekuatan kita tapi seberapa besar iman yang kita miliki. Tuhan katakan kepada Paulus: “Cukuplah kasih karuniaKu bagimau, sebab justru dalam kelemahanlah kuasaKu menjadi sempurna”.
Melihat matahari terbit menggambarkan kasih karunia Allah kepada kita, sama seperti saat Raja Ahasyweros mengulurkan tongkat emasnya kepada Ester dan berkata bahwa apapun yang Ester inginkan akan dipenuhinya (Ester 5:2-3). Memiliki perkenanan Tuhan berarti seluruh kehidupan kita akan diubahkan dengan kuasaNya yang ajaib dan kita masuk ke dalam kasih karuniaNya, di mana Allah dan seluruh pasukan malaikatNya ada di pihak kita dan akan bekerja untuk meraih kemenangan bagi kita.
6. Memperbaharui Langkah Hidup Bersama Tuhan
“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” (Roma 12:2)
Salah satu dilema besar dalam hidup adalah saat menghadapi hal yang tidak diketahui. Kita dapat merasa takut, bimbang, dan ragu. Sejak awal penciptaan kita, Tuhan telah memberikan kita roh penakluk, tapi untuk menjadi seorang penakluk, lebih dulu kita harus memperbaharui pikiran kita. Sebagai contoh adalah negara Swiss sebagai perintis pembuat jam tangan, karena tidak berani mengambil resiko untuk mengembangkan jam tangan digital selagi masih ada kesempatan, maka pada akhirnya kalah oleh Jepang dalam teknologi digital ini. Harus kita pahami, banyak hal yang dulu sangat hebat bisa menjadi tidak berguna sekarang. Memperbaharui pikiran akan menjaga kita selalu aktif, seperti aliran air sungai yang membuat kesegarannya selalu terjaga. Pembaharuan pikiran harus terjadi secara kontinyu, seperti dikatakan oleh Paulus: “Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak terselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubahkan menjadi serupa dengan gambarNya, dalam kemuliaan yang semakin besar.” (2 Korintus 3:18)
KEHENDAK ALLAH ADALAH :
Baik
Tuhan telah mempersiapkan berkat terbaik untuk kita nikmati, sama seperti seorang ayah yang mengasihi anaknya yang selalu memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya.
Berkenan (dapat diterima/dinikmati)
Tuhan sangat memperhatikan kita, dan segala sesuatu yang ia berikan kepada kita selalu memuaskan. Tuhan tidak memberikan Hawa kepada Adam untuk membuatnya sengsara. Demikian juga Ia tidak akan memberi kemakmuran tapi memberikan sakit penyakit sehingga tidak dapat menikmatinya. Berkat Tuhan memperkaya kita dan di dalamnya tidak ada kesedihan.
Sempurna
Sempurna berarti lengkap. Tuhan tidak pernah bekerja setengah-setengah. Ia memberi kita segala sesuatu supaya kita bisa menikmatinya tanpa batas. Ia tidak memberikan Roh KudusNya dengan timbangan atau ukuran. Ia tidak pernah memberikan berkat-berkat yang kecil tapi selalu memberi dengan berkelimpahan.
Daud berkata: “Aku suka melakukan kehendakMu, ya Allahku; TauratMu ada dalam dadaku.” (Mamur 40:8)
Rasul Yohanes menuliskan: “Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.” (1 Yohanes 2:17)
KESIMPULAN
Menemukan kesempurnaan Allah bergantung pada kesediaan Anda mendengarkan suara Roh Kudus dan mengikuti jalanNya sepenuh hati sampai Anda melihat bahwa kehendakNya dalam hidup Anda adalah baik, berkenan dan sempuna. Maka Anda adalah manusia rohani dan hidup dalam dimensi supernatural.
APLIKASI
Tuliskan minimal lima hal yang harus Anda ubah di hidup Anda dalam rangka berhenti menjadi manusia daging dan berbalik menjadi manusia rohani.
MATERI DISKUSI
1. Jelaskan perbedaan manusia daging dengan manusia rohani
Contoh jawaban:
Manusia daging selalu melakukan keinginan sendiri dan tidak mempedulikan Tuhan. Seringkali karena tahu bahwa ia tidak sejalan dengan Tuhan, maka menjauh dariNya.
Manusia rohani adalah yang hidup dalam Roh dan oleh Roh, mengerti dan mentaati kehendak Allah.
2. Ciri-ciri manusia daging ialah …
Contoh jawaban:
- memikirkan hal-hal yang berasal dari daging
- melakukan hal-hal yang membawa kepada maut
- berseteru terhadap Allah
- memberontak dan tidak mau tunduk kepada hukum Allah
3. Ciri-ciri manusia rohani ialah ….
Contoh jawaban:
- hidup menurut Roh, artinya berserah penuh kepada kehendak Allah
- hidup dengan kebenaran dan iman; ini dapat terjadi jika manusia rohani mengalahkan sifat-sifat kedagingannya
- Roh Kristus diam di dalam dirinya
4. Jelaskan arti kehendak Allah yang baik, berkenan, dan sempurna!
Contoh jawaban:
Baik: seperti seorang bapa yang mengasihi anak-anaknya yang ingin memberikan yang terbaik bagi mereka.
Berkenan = bisa diterima/dinikmati: memuaskan dan memenuhkan; tidak dibarengi dengan hal-hal yang menyusahkan atau membuatnya tidak dapat dinikmati.
Sempurna = lengkap: semua diberikan dan diberikan secara berkelimpahan.
5. Berdasarkan Roma 12:2, jelaskan bagaimana Anda dapat memperbaharui langkah hidup Anda bersama Allah!
Contoh jawaban:
Memperbaharui pikiran secara berkelanjutan setiap hari. Roh penakluk sudah ada dalam diri kita, tapi hanya bisa dibangkitkan dengan pikiran yang selalu diperbaharui.
“Lalu tampaklah kepadanya matahari terbit, ketika ia telah melewati Pniel; dan Yakub pincang karena pangkal pahanya.” (Kejadian 32:31) Yakub selalu berhasil dalam segala hal yang ia inginkan, dan ia melakukannya semua dengan caranya sendiri. Tapi pengalaman malam itu mengubah hidupnya secara radikal. Salah satu hal yang dialaminya ialah ia dibuat menjadi pincang. Artinya sejak saat itu Yakub harus bersandar pada tongkat. Hal ini menggambarkan kehidupan oleh iman, di mana yang penting bukanlah kekuatan kita tapi seberapa besar iman yang kita miliki. Tuhan katakan kepada Paulus: “Cukuplah kasih karuniaKu bagimau, sebab justru dalam kelemahanlah kuasaKu menjadi sempurna”.
Melihat matahari terbit menggambarkan kasih karunia Allah kepada kita, sama seperti saat Raja Ahasyweros mengulurkan tongkat emasnya kepada Ester dan berkata bahwa apapun yang Ester inginkan akan dipenuhinya (Ester 5:2-3). Memiliki perkenanan Tuhan berarti seluruh kehidupan kita akan diubahkan dengan kuasaNya yang ajaib dan kita masuk ke dalam kasih karuniaNya, di mana Allah dan seluruh pasukan malaikatNya ada di pihak kita dan akan bekerja untuk meraih kemenangan bagi kita.
6. Memperbaharui Langkah Hidup Bersama Tuhan
“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” (Roma 12:2)
Salah satu dilema besar dalam hidup adalah saat menghadapi hal yang tidak diketahui. Kita dapat merasa takut, bimbang, dan ragu. Sejak awal penciptaan kita, Tuhan telah memberikan kita roh penakluk, tapi untuk menjadi seorang penakluk, lebih dulu kita harus memperbaharui pikiran kita. Sebagai contoh adalah negara Swiss sebagai perintis pembuat jam tangan, karena tidak berani mengambil resiko untuk mengembangkan jam tangan digital selagi masih ada kesempatan, maka pada akhirnya kalah oleh Jepang dalam teknologi digital ini. Harus kita pahami, banyak hal yang dulu sangat hebat bisa menjadi tidak berguna sekarang. Memperbaharui pikiran akan menjaga kita selalu aktif, seperti aliran air sungai yang membuat kesegarannya selalu terjaga. Pembaharuan pikiran harus terjadi secara kontinyu, seperti dikatakan oleh Paulus: “Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak terselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubahkan menjadi serupa dengan gambarNya, dalam kemuliaan yang semakin besar.” (2 Korintus 3:18)
KEHENDAK ALLAH ADALAH :
Baik
Tuhan telah mempersiapkan berkat terbaik untuk kita nikmati, sama seperti seorang ayah yang mengasihi anaknya yang selalu memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya.
Berkenan (dapat diterima/dinikmati)
Tuhan sangat memperhatikan kita, dan segala sesuatu yang ia berikan kepada kita selalu memuaskan. Tuhan tidak memberikan Hawa kepada Adam untuk membuatnya sengsara. Demikian juga Ia tidak akan memberi kemakmuran tapi memberikan sakit penyakit sehingga tidak dapat menikmatinya. Berkat Tuhan memperkaya kita dan di dalamnya tidak ada kesedihan.
Sempurna
Sempurna berarti lengkap. Tuhan tidak pernah bekerja setengah-setengah. Ia memberi kita segala sesuatu supaya kita bisa menikmatinya tanpa batas. Ia tidak memberikan Roh KudusNya dengan timbangan atau ukuran. Ia tidak pernah memberikan berkat-berkat yang kecil tapi selalu memberi dengan berkelimpahan.
Daud berkata: “Aku suka melakukan kehendakMu, ya Allahku; TauratMu ada dalam dadaku.” (Mamur 40:8)
Rasul Yohanes menuliskan: “Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.” (1 Yohanes 2:17)
KESIMPULAN
Menemukan kesempurnaan Allah bergantung pada kesediaan Anda mendengarkan suara Roh Kudus dan mengikuti jalanNya sepenuh hati sampai Anda melihat bahwa kehendakNya dalam hidup Anda adalah baik, berkenan dan sempuna. Maka Anda adalah manusia rohani dan hidup dalam dimensi supernatural.
APLIKASI
Tuliskan minimal lima hal yang harus Anda ubah di hidup Anda dalam rangka berhenti menjadi manusia daging dan berbalik menjadi manusia rohani.
MATERI DISKUSI
1. Jelaskan perbedaan manusia daging dengan manusia rohani
Contoh jawaban:
Manusia daging selalu melakukan keinginan sendiri dan tidak mempedulikan Tuhan. Seringkali karena tahu bahwa ia tidak sejalan dengan Tuhan, maka menjauh dariNya.
Manusia rohani adalah yang hidup dalam Roh dan oleh Roh, mengerti dan mentaati kehendak Allah.
2. Ciri-ciri manusia daging ialah …
Contoh jawaban:
- memikirkan hal-hal yang berasal dari daging
- melakukan hal-hal yang membawa kepada maut
- berseteru terhadap Allah
- memberontak dan tidak mau tunduk kepada hukum Allah
3. Ciri-ciri manusia rohani ialah ….
Contoh jawaban:
- hidup menurut Roh, artinya berserah penuh kepada kehendak Allah
- hidup dengan kebenaran dan iman; ini dapat terjadi jika manusia rohani mengalahkan sifat-sifat kedagingannya
- Roh Kristus diam di dalam dirinya
4. Jelaskan arti kehendak Allah yang baik, berkenan, dan sempurna!
Contoh jawaban:
Baik: seperti seorang bapa yang mengasihi anak-anaknya yang ingin memberikan yang terbaik bagi mereka.
Berkenan = bisa diterima/dinikmati: memuaskan dan memenuhkan; tidak dibarengi dengan hal-hal yang menyusahkan atau membuatnya tidak dapat dinikmati.
Sempurna = lengkap: semua diberikan dan diberikan secara berkelimpahan.
5. Berdasarkan Roma 12:2, jelaskan bagaimana Anda dapat memperbaharui langkah hidup Anda bersama Allah!
Contoh jawaban:
Memperbaharui pikiran secara berkelanjutan setiap hari. Roh penakluk sudah ada dalam diri kita, tapi hanya bisa dibangkitkan dengan pikiran yang selalu diperbaharui.
0 Comments