Selamat Datang di Sekolah Kepemimpinan
Selama tujuh tahun pertama masa pelatihan saya untuk para anggota gereja dalam mengefektifkan pelayanan, saya menemukan kesimpulan bahwa ada beberapa hal mengenai pelayanan yang perlu diperbaiki. Salah satunya adalah cara kita mempersiapkan orang-orang ke dalam bidang ini. Meskipun kita semua menginginkan yang terbaik untuk para siswa Sekolah Alkitab, kita menyadari bahwa mereka meninggalkan pendidikannya dengan kekayaan ilmu theologia mereka namun tanpa petunjuk yang memadai tentang bagaimana memenangkan jiwa bagi Kristus. Saya ingat dulu, setelah dua tahun menjalankan Sekolah Kepemimpinan, saya mengadakan pertemuan dengan tiga orang siswa dan satu orang yang sudah bersiap-siap terjun ke pelayanan. Saya bertanya kepada mereka, “Berapa banyak komsel yang kalian kembangkan? Dan apa pekerjaan kalian?”
Salah seorang dari mereka menjawab, “Saya mahasiswa kedokteran dan saya memiliki 90 komsel.” Siswa lainnya menyahut, “Saya kuliah untuk menjadi dokter gigi dan saya punya 45 komsel.” Seorang lainnya berkata, “Saya kuliah di kedokteran dan komsel saya berjumlah 25.” Kemudian, siswa yang terakhir yang semestinya memiliki pengetahuan Alkitab lebih banyak dibanding yang lainnya karena belajar di Sekolah Alkitab, merespon, “Saya seorang karyawan kantor dan menggembalakan 3 komsel.”
Hari itu saya menyadari, meskipun Sekolah Kepemimpinan tidak menyediakan cukup banyak doktrin Alkitabiah, tampaknya telah cukup efektif mencetak para pemimpin; inilah alasan kami tetap mengembangkan Sekolah Kepemimpinan. Kami melihat buah-buahnya. Saat ini, kami memiliki lebih dari 45,000 kelompok sel semenjak Januari 2003 yang meliputi kaum pria, wanita, pemuda, dan anak-anak, bertemu sekali seminggu di kota Bogota.
Walaupun materi ini dirangkum untuk memenuhi kebutuhan pelatihan di gereja kami, Misión Carismática Internacional, kami memperoleh peneguhan oleh Roh Kudus untuk membagikannya juga kepada komunitas luar yang memutuskan untuk mewujudkan visi serupa.
Materi buku ini tidak didesain untuk mencetak siswa menjadi seorang pakar teologi, melainkan untuk melengkapi mereka dengan sarana yang efektif dalam memuridkan dan mewujudkan visi dalam pelayanan.
Saya harus menyampaikan rasa terimakasih saya bagi tim editor di Bogota dan Miami atas kerjasama kalian yang sangat berharga. Setiap orang dalam tim sudah menyukseskan diterbitkannya materi ini untuk menjadi sarana yang efektif di tangan setiap siswa dalam pelayanan.
César Castellanos D.
Selama tujuh tahun pertama masa pelatihan saya untuk para anggota gereja dalam mengefektifkan pelayanan, saya menemukan kesimpulan bahwa ada beberapa hal mengenai pelayanan yang perlu diperbaiki. Salah satunya adalah cara kita mempersiapkan orang-orang ke dalam bidang ini. Meskipun kita semua menginginkan yang terbaik untuk para siswa Sekolah Alkitab, kita menyadari bahwa mereka meninggalkan pendidikannya dengan kekayaan ilmu theologia mereka namun tanpa petunjuk yang memadai tentang bagaimana memenangkan jiwa bagi Kristus. Saya ingat dulu, setelah dua tahun menjalankan Sekolah Kepemimpinan, saya mengadakan pertemuan dengan tiga orang siswa dan satu orang yang sudah bersiap-siap terjun ke pelayanan. Saya bertanya kepada mereka, “Berapa banyak komsel yang kalian kembangkan? Dan apa pekerjaan kalian?”
Salah seorang dari mereka menjawab, “Saya mahasiswa kedokteran dan saya memiliki 90 komsel.” Siswa lainnya menyahut, “Saya kuliah untuk menjadi dokter gigi dan saya punya 45 komsel.” Seorang lainnya berkata, “Saya kuliah di kedokteran dan komsel saya berjumlah 25.” Kemudian, siswa yang terakhir yang semestinya memiliki pengetahuan Alkitab lebih banyak dibanding yang lainnya karena belajar di Sekolah Alkitab, merespon, “Saya seorang karyawan kantor dan menggembalakan 3 komsel.”
Hari itu saya menyadari, meskipun Sekolah Kepemimpinan tidak menyediakan cukup banyak doktrin Alkitabiah, tampaknya telah cukup efektif mencetak para pemimpin; inilah alasan kami tetap mengembangkan Sekolah Kepemimpinan. Kami melihat buah-buahnya. Saat ini, kami memiliki lebih dari 45,000 kelompok sel semenjak Januari 2003 yang meliputi kaum pria, wanita, pemuda, dan anak-anak, bertemu sekali seminggu di kota Bogota.
Walaupun materi ini dirangkum untuk memenuhi kebutuhan pelatihan di gereja kami, Misión Carismática Internacional, kami memperoleh peneguhan oleh Roh Kudus untuk membagikannya juga kepada komunitas luar yang memutuskan untuk mewujudkan visi serupa.
Materi buku ini tidak didesain untuk mencetak siswa menjadi seorang pakar teologi, melainkan untuk melengkapi mereka dengan sarana yang efektif dalam memuridkan dan mewujudkan visi dalam pelayanan.
Saya harus menyampaikan rasa terimakasih saya bagi tim editor di Bogota dan Miami atas kerjasama kalian yang sangat berharga. Setiap orang dalam tim sudah menyukseskan diterbitkannya materi ini untuk menjadi sarana yang efektif di tangan setiap siswa dalam pelayanan.
César Castellanos D.
0 Comments