FIRMAN JADI MANUSIA

 

IBADAH MINGGU PAGI,  09 JULI 2023




FIRMAN JADI MANUSIA

PDP ROBY GONI

YAKOBUS 1:17-18

Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran. Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran,

supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.

Firman Tuhan tidak pernah berubah dan tidak akan bisa diubah meskipun kondisi hidup bisa berubah-ubah seiring dengan perubahan jaman. Apapun keadaannya, Firman Tuhan tetaplah sama. Dan sebagai orang-orang percaya kita tidak cukup hanya rindu dengan Firman, mendengar Firman dan melakukan Firman melainkan harus sampai menjadi sama dengan Firman. Mengapa? Karena kita dijadikan oleh Firman; ada benih Firman di dalam kita. Jadi  bisa  dikatakan  bahwa  kita  adalah  satu  dengan  Firman sehingga sudah sewajarnya kita menjadi sama dengan Firman.

Sayangnya, banyak  orang  percaya  yang  sama  sekali  tidak nampak seperti Firman. Hal ini bahkan sudah terjadi sejak masa Adam dan Hawa ketika mereka jatuh ke dalam dosa pertama oleh karena keinginan mata yang merusakkan kebenaran/Firman (Kejadian 3:6). Seharusnya mereka bisa mengalahkan iblis dengan mudah oleh kuasa Firman, namun  yang  terjadi  justru  mereka dapat bergitu saja terhasut oleh tipuannya.

Jadi  sekali  lagi,  sangat  penting  bagi  kita  untuk  memahami  dan berusaha menyatu dengan  Firman  agar  kita  bisa  setia  taat kepada Tuhan dan iman kita tidak tergoyahkan. Tanpa Firman, mustahil kita bisa melakukan  kehendak-Nya  tetapi  sebaliknya akan selalu bertentangan dengan ketetapan-Nya. Akibat pelanggaran terhadap hukum Allah tidak hanya akan terjadi nanti di neraka berupa kematian kekal, tapi sudah dimulai sejak masih tinggal di bumi, dimana kita akan tercabut  dari  pemeliharaan Tuhan seperti Adam dan Hawa (Kejadian 3:17-18).

Jika  demikian  terjadi  pada  Adam  dan  Hawa    manusia  yang hidup di jaman awal – maka seharusnya kita yang berada di akhir jaman yang sudah dekat dengan kesudahan segala sesuatu seharusnya bisa melakukan yang lebih baik. Tetapi kenyataannya keadaan manusia di akhir jaman tidaklah sebaik itu. Rasul Paulus menuliskan apa yang terjadi di dalam surat 2 Timotius pasal 3. Banyak orang yang seolah-olah beribadah kepada Allah padahal hatinya menyangkali kuasanya (ayat 5). Meskipun ibadah memiliki kekuatan untuk mengajar, menunjukkan dan memperbaiki kesalahan serta mendidik dengan kebenaran (ayat 16) tapi toh mereka tidak mau berubah. Mereka tetap saja melakukan hal-hal yang bertentangan dengan Firman Tuhan (ayat 1-4). Akibatnya mereka tetap menjadi orang-orang yang bodoh dan tidak beriman sehingga tidak bisa mengalami kemajuan (ayat 8-9).

Kegagalan tersebut bahkan ada di dalam gereja. Kitab Wahyu menuliskan mengenai 7 jemaat/gereja  akhir  yang  mana  hanya satu saja yang berhasil menuruti Firman (Wahyu 3:8-12). Ini harus menjadi refleksi bagi kita yang juga adalah bagian dari tubuh Kristus. Segala tindak  tanduk  kita  diperhatikan-Nya.  Ia mengetahui apa pun yang kita kerjakan. Tidak ada satu pun yang luput   dari-Nya.   Jadi   kita   harus   bersungguh-sungguh   dalam ibadah agar tidak mengalami kegagalan seperti keenam  jemaat yang tertulis dalam kitab ini. Jangan sampai kita terlibat  dalam dosa,  karena  Tuhan  tidak  bisa  berkompromi  dengan  dosa.  Jerih payah dan tekun saja tidaklah cukup untuk memenuhi kualifikasi- Nya; melakukan banyak hal baik pun masih kurang baik bagi-Nya jika kita masih belum dapat meninggalkan  dosa.  Dan  satu- satunya cara untuk menang melawan dosa adalah menjadi sama dan menjadi satu dengan Firman.

Post a Comment

0 Comments