HARTA DAN HIKMAT


Ibadah Minggu Pagi 13 Juli 2023

MATIUS 12: 38-42

Pada waktu itu berkatalah beberapa ahli Taurat dan orang Farisi kepada Yesus: "Guru, kami ingin

melihat suatu tanda dari pada-Mu."

Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda.

Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus.

Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam.

Pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan menghukumnya juga. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat setelah mendengar pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Yunus!

Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama angkatan ini dan ia akan

menghukumnya juga. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengar hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Salomo!"

ANTARA ORANG YAHUDI, ORANG YUNANI, DAN ORANG PERCAYA

“Orang-orang Yahudi menghendaki tanda  dan  orang-orang Yunani mencari hikmat, tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan, tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.”(1 Korintus 1:22-24)

Orang-orang Yunani melambangkan orang-orang yang tidak percaya dan tidak menerima Tuhan Yesus. Mereka mencari hikmat sedemikian rupa tetapi tetap saja mereka menganggap bahwa salib Kristus ialah sebuah kebodohan. Sementara orang- orang Yahudi ialah mereka yang hanya percaya bahwa Yesus

telah mati (Lukas 24:18) tapi tidak bisa menerima/percaya akan kebangkitan-Nya (Matius 28:11-15). Bagi mereka fakta bahwa Yesus telah mati dan bangkit merupakan batu sandungan karena mereka – hingga saat ini pun – masih menantikan kehadiran mesias yang sesuai dengan versi mereka.

Kita, sebagai orang-orang  yang  sudah  menerima  keselamatan oleh salib Kristus, tentunya merupakan orang yang sungguh- sungguh percaya pada kematian  Yesus  dan  juga  kebangkitan- Nya (Roma 10:9-10). Bagi kita Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah, oleh karenanya maka kekuatan dan hikmat itu ada dalam hidup kita.

TANDA YUNUS

Ketika orang-orang Yahudi menuntut tanda dari Yesus Ia tidak memberikan tanda apa pun selain tanda Yunus. Dengan memperbandingkan diri-Nya dengan Yunus, Yesus  bermaksud untuk menunjukkan kepada mereka  bahwa  Ia  lebih  besar  dari nabi yang mereka percayai itu.

Ada 7 hal yang menjadi bukti kebesaran-Nya:

Yunus adalah manusia, tetapi Yesus adalah Tuhan

Yunus bukan orang yang taat kepada Allah, tetapi Yesus merupakan Pribadi yang taat penuh kepada Bapa

Yunus diam di perut ikan, tetapi Yesus berada di perut bumi

Yunus dikeluarkan dari dalam perut ikan setelah 3 hari, tetapi Yesus dibangkitkan setelah 3 hari

Yunus diutus hanya di daerah Niniwe (sebuah kota), tetapi pekerjaan Yesus meliputi seluruh dunia

Yunus    bergerak              karena  terpaksa,             tetapi    Yesus     melakukan semuanya dengan kasih

Yunus datang ke Niniwe membawa berita penghakiman, tetapi Yesus datang ke dunia membawa berita keselamatan

Tetapi sungguh disayangkan, meskipun Yesus jauh lebih besar daripada Yunus toh mereka tetap tidak mau menerima dan percaya  kepada-Nya,  Tuhan  Sang  Juru  Selamat,  karena  hikmat Allah tidak ada pada mereka.

HIKMAT ALLAH

“Barangsiapa menggali lobang akan jatuh ke dalamnya, dan barangsiapa mendobrak tembok akan dipagut ular. Barangsiapa memecahkan batu akan dilukainya; barangsiapa membelah kayu akan dibahayakannya. Jika besi menjadi tumpul dan tidak diasah, maka orang harus memperbesar tenaga, tetapi yang terpenting untuk berhasil adalah hikmat.”(Pengkhotbah 10:8-10)

Untuk mencapai keberhasilan hidup, dalam hal apapun, kita perlu hikmat. Sebaliknya tanpa hikmat maka kita akan mengalami kegagalan dan bukan tidak mungkin kita akan menjalani hidup dengan rasa lelah (kehabisan tenaga) atau bahkan putus asa.

Kitab Pengkhotbah ini mengajarkan kepada kita  beberapa  hal dalam kehidupan kita yang berkaitan dengan hikmat:

-menggali lobang,

merupakan masalah ekonomi/keuangan, dimana kita sering mendengar istilah yang menyebutkan adanya orang-orang yang suka gali lobang tutup lobang karena kesulitan ekonomi yang menimpanya; mereka cenderung berhutang untuk menutup/membayar hutangnya yang lain.

Orang yang memiliki hikmat  Allah  akan  bisa  mengatur  pemasukan  dan pengeluarannya sedemikian rupa sehingga tidak  jatuh  dalam hutang atau kemiskinan.

-mendobrak tembok/pintu,

berkaitan dengan masalah emosi. Banyak orang yang memaksakan kehendaknya sendiri dan tidak bisa menerima rancangan Tuhan sehingga pada akhirnya hanya justru beroleh masalah/celaka seolah-olah dipagut ular. Tetapi orang yang berhikmat pasti sabar menantikan Tuhan membukakan pintu baginya dan merasakan kedamaian dalam hidupnya.

-memecahkan batu dan membelah kayu,

menandakan adanya kekerasan. Dalam permainan gunting-batu- kertas, batu hanya bisa dikalahkan dengan kertas (gambaran sesuatu yang lunak, tidak keras bahkan lembut), bukan dengan gunting (yang bisa dikatakan sama kerasnya dengan batu).

 Demikian pula air yang seolah-olah tidak memiliki kekuatan tapi pada kenyataannya dapat melubangi batu yang  sedemikian keras. Ini berarti bahwa orang yang berhikmat ialah yang tidak melawan kekerasan dengan kekerasan. Tapi orang yang suka menggunakan kekerasan hanya akan memperoleh luka dan menaruh dirinya dalam bahaya.

Dengan memiliki hikmat dari Allah, maka kita tidak perlu mengeluarkan tenaga  ekstra  untuk  menjalani  hidup  dan mencapai keberhasilan. Bahkan boleh dibilang bahwa orang yang berhikmat akan dikejar oleh rejeki, yaitu berkat Tuhan.

 

--BERSAMBUNG KE IBADAH SORE--




 

Post a Comment

0 Comments