BAIT SUCI KE 3


 Ibadah Minggu Sore 16 Juli 2023

MATIUS 12: 42

"Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama angkatan ini dan ia akan menghukumnya juga. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengar hikmat Salomo, dan

sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Salomo!"

Yesus bukan hanya lebih besar dari nabi Yunus, tetapi juga melebihi raja Salomo yang sangat terkenal dengan hikmat, kekayaan dan pekerjaannya (membangun Bait Suci Salomo).

 

RAJA SALOMO

Hikmat Salomo sedemikan besarnya sehingga ratu negeri Syeba sangat kagum kepadanya (2 Tawarikh 9:5-6). Bahkan semua raja di bumi pun memiliki keinginan untuk melihat sendiri kehebatan hikmatnya (ayat 23).

Selain hikmatnya, Salomo juga memiliki kekayaan yang sangat besar (2 Tawarikh 9:13-14, 20, 25). Dan oleh hikmat dan hartanya itu ia mampu menyelesaikan pekerjaannya membangun   istana   dan Bait Allah (2 Tawarikh 7:11-12).

 

YESUS

Sebesar apa pun hikmat yang ada pada Salomo tidak bisa mengalahkan hikmat yang Yesus miliki. Hikmat-Nya bukan hanya menimbulkan kekaguman tapi juga sanggup membenarkan dan menguduskan dan menebus kita (1 Korintus 1:30).

Mengenai kekayaan, sebanyak  apa  pun  harta  yang  dimiliki Salomo tidak bisa menyaingi harta yang terdapat di dalam-Nya (Kolose 2:3; Roma 11:33).

Jika  Salomo  berhasil  menyelesaikan  Bait  Allah  yang  merupakan bangunan fisik yang dibuat oleh tangan manusia dan dapat dihancurkan oleh kekuatan manusia pula, maka Yesus jauh melebihi itu semua karena Ia membangun Bait Suci yang bukan dikerjakan oleh tangan manusia (Ibrani 8:1-2; Yohanes 2:13-22).

 

BAIT SUCI BUATAN ALLAH

“Bilamana Aku menutup langit, sehingga tidak ada hujan, dan bilamana Aku menyuruh belalang memakan habis hasil bumi, dan bilamana Aku melepaskan penyakit sampar di antara umat-Ku, dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga  dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka. Sekarang mata-Ku terbuka dan telinga-Ku menaruh perhatian kepada doa dari tempat ini. Sekarang telah Kupilih dan Kukuduskan rumah ini, supaya nama-Ku tinggal di situ untuk selama-lamanya, maka mata-Ku dan hati-Ku akan ada di situ sepanjang masa.” (2 Tawarikh 7:13-16)

Jika  Bait  Suci  yang  dibangun  oleh  raja  Salomo  menjadi  tempat yang diperkenan oleh Allah untuk melihat dan mendengar umat- Nya, bukankah terlebih lagi Bait  Suci  yang  dibangun  oleh kematian dan kebangkitan Yesus, yaitu kita yang adalah Gereja, Tubuh Kristus (1 Korintus 6:19).

Oleh karena itu kita tidak seharusnya berbuat sesuka hati mengenai tubuh kita, tubuh yang sudah   ditebus-Nya   dan sekarang menjadi   milik-Nya,   melainkan   sebaliknya mempergunakan tubuh untuk memuliakan Allah (1 Korintus 6:20). Demikian pula roh kita juga harus memuliakan Dia, karena keduanya (tubuh dan roh kita) diciptakan oleh Allah.

Jika   kita   mau   merendahkan   hati   di   hadapan   Tuhan   dan memperlakukan tubuh kita dengan baik sebagai  Bait  Suci-Nya maka tidak mungkin Tuhan tidak melihat/memperhatikan dan mendengarkan doa-doa kita. Tidak akan dibiarkan-Nya kita mengalami kesengsaraan dalam kekeringan  (tanpa  hujan), kesulitan (belalang yang menghabisi hasil pekerjaan) dan sakit penyakit (sampar). Kalaupun kita diijinkan menghadapi hal-hal tersebut, itu tidak akan selamanya terjadi karena Ia pasti akan datang untuk menolong dan memulihkan keadaan kita


Post a Comment

0 Comments