MATIUS 12: 42
"Pada waktu penghakiman,
ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama angkatan ini dan ia akan
menghukumnya juga. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengar hikmat
Salomo, dan
sesungguhnya yang ada di sini
lebih dari pada Salomo!"
Yesus bukan hanya lebih besar
dari nabi Yunus, tetapi juga melebihi raja Salomo yang sangat terkenal dengan
hikmat, kekayaan dan pekerjaannya (membangun Bait Suci Salomo).
RAJA SALOMO
Hikmat Salomo sedemikan besarnya
sehingga ratu negeri Syeba sangat kagum kepadanya (2 Tawarikh 9:5-6). Bahkan
semua raja di bumi pun memiliki keinginan untuk melihat sendiri kehebatan
hikmatnya (ayat 23).
Selain hikmatnya, Salomo juga
memiliki kekayaan yang sangat besar (2 Tawarikh 9:13-14, 20, 25). Dan oleh
hikmat dan hartanya itu ia mampu menyelesaikan pekerjaannya membangun istana
dan Bait Allah (2 Tawarikh 7:11-12).
YESUS
Sebesar apa pun hikmat yang ada
pada Salomo tidak bisa mengalahkan hikmat yang Yesus miliki. Hikmat-Nya bukan
hanya menimbulkan kekaguman tapi juga sanggup membenarkan dan menguduskan dan
menebus kita (1 Korintus 1:30).
Mengenai kekayaan, sebanyak apa
pun harta yang
dimiliki Salomo tidak bisa menyaingi harta yang terdapat di dalam-Nya
(Kolose 2:3; Roma 11:33).
Jika Salomo
berhasil menyelesaikan Bait
Allah yang merupakan bangunan fisik yang dibuat oleh
tangan manusia dan dapat dihancurkan oleh kekuatan manusia pula, maka Yesus
jauh melebihi itu semua karena Ia membangun Bait Suci yang bukan dikerjakan
oleh tangan manusia (Ibrani 8:1-2; Yohanes 2:13-22).
BAIT SUCI BUATAN ALLAH
“Bilamana Aku menutup langit,
sehingga tidak ada hujan, dan bilamana Aku menyuruh belalang memakan habis
hasil bumi, dan bilamana Aku melepaskan penyakit sampar di antara umat-Ku, dan
umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari
wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar
dari sorga dan mengampuni dosa mereka,
serta memulihkan negeri mereka. Sekarang mata-Ku terbuka dan telinga-Ku menaruh
perhatian kepada doa dari tempat ini. Sekarang telah Kupilih dan Kukuduskan
rumah ini, supaya nama-Ku tinggal di situ untuk selama-lamanya, maka mata-Ku
dan hati-Ku akan ada di situ sepanjang masa.” (2 Tawarikh 7:13-16)
Jika Bait
Suci yang dibangun
oleh raja Salomo
menjadi tempat yang diperkenan
oleh Allah untuk melihat dan mendengar umat- Nya, bukankah terlebih lagi
Bait Suci yang
dibangun oleh kematian dan
kebangkitan Yesus, yaitu kita yang adalah Gereja, Tubuh Kristus (1 Korintus
6:19).
Oleh karena itu kita tidak seharusnya
berbuat sesuka hati mengenai tubuh kita, tubuh yang sudah ditebus-Nya
dan sekarang menjadi milik-Nya, melainkan
sebaliknya mempergunakan tubuh untuk memuliakan Allah (1 Korintus 6:20).
Demikian pula roh kita juga harus memuliakan Dia, karena keduanya (tubuh dan
roh kita) diciptakan oleh Allah.
Jika kita
mau merendahkan hati
di hadapan Tuhan
dan memperlakukan tubuh kita dengan baik sebagai Bait
Suci-Nya maka tidak mungkin Tuhan tidak melihat/memperhatikan dan
mendengarkan doa-doa kita. Tidak akan dibiarkan-Nya kita mengalami kesengsaraan
dalam kekeringan (tanpa hujan), kesulitan (belalang yang menghabisi
hasil pekerjaan) dan sakit penyakit (sampar). Kalaupun kita diijinkan
menghadapi hal-hal tersebut, itu tidak akan selamanya terjadi karena Ia pasti
akan datang untuk menolong dan memulihkan keadaan kita
0 Comments