UANG BUKAN JAHAT! KAYA TIDAK DOSA! Part 2

 IBADAH MINGGU SORE, 02 JULI 2023

PDT. PETRUS SETIAWAN


MATIUS 6:19-24

"Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi;

di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.

Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan.

Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."

Ada tiga area kehidupan yang berkaitan dengan kekayaan: hati, jiwa/pikiran dan tubuh. Jika kita tidak berhati-hati  dalam  hal kekayaan maka ketiganya  dapat  dengan  mudah  diperbudak olehnya. Akibatnya hati kita menjadi kosong (ayat 19-21), pikiran kita menjadi sia-sia (ayat 22-23),  tubuh  kita  terperdaya  dengan keinginan dan nafsu untuk mengabdi kepada mamon (ayat 24).

Seperti sudah dijabarkan di dalam bagian pertama (Minggu pagi), kita perlu menjaga diri kita agar tidak sampai berfokus pada kekayaan tapi mengabaikan bahkan melupakan sumber  berkat yaitu Tuhan. Demikian pula dalam mengelola berkat kekayaan yang sudah Tuhan berikan kita harus terus mengembangkannya dengan cara yang benar, yaitu memakai harta kita untuk meningkatkan produktivitas – bukan untuk mengikuti pola hidup konsumtif – dan menyisihkan sebagian untuk berbagi kepada orang lain.



BELAJAR DARI KESALAHAN JEMAAT LAODIKIA

Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu,   bahwa   engkau   melarat,   dan  malang,   miskin,   buta   dan telanjang,   maka   Aku   menasihatkan   engkau,  supaya  engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi  kaya,  dan  juga  pakaian  putih,  supaya  engkau memakainya,    agar   jangan    kelihatan    ketelanjanganmu    yang memalukan;   dan   lagi   minyak   untuk  melumas   matamu,   supaya engkau   dapat   melihat.   Barangsiapa   Kukasihi,   ia  Kutegor   dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!(Wahyu 3:17-19)

Jemaat Laodikia merupakan gambaran orang-orang yang telah diberkati Tuhan dengan harta kekayaan yang cukup besar. Tetapi sayangnya kelimpahan berkat yang mereka miliki malah membuat mereka mengejar kekayaan dan memiliki fokus hidup yang salah sehingga kondisi rohaninya menjadi suam dan berada terpisah dari Allah/dimuntahkan-Nya (ayat 16).

Karena Allah mengasihi mereka maka  Ia  menegor  bahkan menghajar mereka supaya mereka berbalik kepada-Nya. Ia mengerjakan tiga area kehidupan untuk  memulihkan  kembali keadaan mereka:

emas yang dimurnikan dalam api : iman di dalam hati pakaian putih : tubuh yang mengabdi kepada Allah

minyak untuk melumas mata : pikiran yang diurapi agar dapat kembali mengerti tujuan hidup sebenarnya

Pengalaman mereka harus menjadi  pelajaran  berharga  bagi  kita saat ini agar tidak mengulangi  kesalahan  yang  sama  melainkan perlu menjaga hati, pikiran dan tubuh agar tetap  melekat  pada Yesus. Dengan berlaku demikian kita tidak perlu takut atau kuatir mengenai kebutuhan hidup karena Ia pasti menyediakan segala sesuatu yang kita perlukan, baik kebutuhan  primer,  sekunder maupun tersier. Bahkan melebihi dari apa pun yang di dunia, Ia juga telah menyediakan tempat bagi kita di  takhta-Nya  di  sorga  (ayat 20-21).


Post a Comment

0 Comments